Sabtu 28 Jul 2018 15:34 WIB

Fahri Kunjungi Lapas Sukamiskin, Puji 'Saung Mewah' Napi

Fahri mengaku ingin mengetahui duduk perkara penggerebakan lapas tersebut.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bersama rombongan dari Komisi III mendatangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung untuk mencari tahu perihal operasi tangkap tangan (OTT) Kalapas Wahid Husen.

Fahri bersama rombongan Komisi III DPR RI datang sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka yang ikut rombongan, antara lain, Masinton Pasaribu, Muhammad Toha, dan Agun Gunandjar.

"Agendanya ini baru reses kemarin. Teman-teman mayoritas Komisi III sebelum mereka ke daerah, mereka akan akan melihat apa yang terjadi kemarin itu di Sukamiskin. Ini kemarin heboh," kata Fahri Hamzah di Lapas Sukamiskin, Sabtu (28/7).

Menurut Fahri, kedatangannya ke Sukamiskin untuk mengetahui secara jelas mengenai duduk perkara yang terjadi pada Sabtu dini hari perihal OTT Wahid Husen oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya enggak tahu apa yang terjadi tiba-tiba digerebek. Semua nanti saya lihat," katanya.

Menyinggung saung mewah, Fahri justru mewajarkan keberadaanya. Menurut dia, saung-saung tersebut memiliki manfaat yang besar bagi para narapidana yang menghuni lapas tersebut.

"Karena saung itu kan kreativitas untuk menerima tamu, bikin pengajian, ada grup diskusi. Namanya juga orang ditahan 18 sampai dengan 19 tahun. Kalau enggak ada penyaluran, stres," katanya.

Baca juga,  KPK Geledah Lapas Sukamiskin.

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/7) melakukan penggeledahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Kelas 1 Bandung selama kurang lebih empat jam mulai pukul 14.30 WIB hingga 18.34 WIB.

Seusai melakukan penggeledahan, tim KPK tampak keluar dari pintu gerbang Lapas Sukamiskin dengan membawa beberapa barang bukti yang dimasukkan ke dalam mobil Avanza putih bernomor polisi D 101 CAT. "Ada beberapa barang bukti yang kita bawa," ujar salah satu petugas KPK.

Ia enggan menyebutkan lebih jauh perihal barang-barang yang dibawa. Namun, terlihat petugas KPK membawa barang bukti yang dimasukkan ke dalam tas plastik berwarna putih. "Kamu samain aja kayak yang di Jakarta nanti," katanya.

Menurut penyidik itu, penggeledahan kali ini merupakan pengembangan dari operasi tangkap tangan (OTT) pada Sabtu (21/7) dini hari yang menyeret Kalapas Sukamiskin Wahid Husen. "Pengembangan penggeledahan barang bukti," ujarnya.

KPK telah menetapkan empat tersangka suap pemberian fasilitas, pemberian perizinan, ataupun pemberian lainnya di Lapas Sukamiskin Bandung. Empat tersangka itu, antara lain, Wahid Husein (WH), Hendry Saputra (HND) yang merupakan staf Wahid Husein, narapidana kasus korupsi Fahmi Darmawansyah (FD), dan Andri Rahmat (AR) yang merupakan narapidana kasus pidana umum/tahanan pendamping (tamping) dari Fahmi Darmawansyah.

Diduga sebagai penerima Wahid Husein dan Hendry Saputra. Sedangkan, diduga sebagai pemberi, yakni Fahmi Darmawansyah dan Andri Rahmat. Saat OTT, penyidik juga ikut mengamankan istri dari Fahmi, yaitu artis Inneke Koesherawati, yang kemudian hanya berstatus sebagai saksi.

KPK menduga, Kalapas Sukamiskin menerima pemberian berupa uang dan dua mobil dalam jabatannya sebagai kalapas Sukamiskin sejak Maret 2018.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement