Ahad 29 Jul 2018 21:00 WIB

Korban Meninggal Gempa Lombok Menjadi 16 Orang

Jenazah seorang pendaki belum dievakuasi karena jalur pendakian tertutup longsor.

Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat menerima laporan sementara sebanyak 16 orang meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 6,4 pada Skala Richter (SR) di Pulau Lombok, pada Minggu pukul 06.47 WITA. Jumlah tersebut berdasarkan laporan yang masuk hingga pukul 20.00 Wita.

Kepala BPBD NTB H Mohammad Rum, ketika dihubungi di Mataram pada Ahad (29/7) mengatakan, korban meninggal dunia di Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, sebanyak sembilan orang, yakni Papuk Bambang (60 tahun), Zahra (3), Adiatul Aini (27), Herniati 35), Firdaus (7), Mapatul Akherah (7), Baiq Nila Wati (19), Herli (9), dan Fatmirani (27). Sedangkan di Kecamatan Sembalun, atas nama Inak Marah (80).

Baca juga, Kepala TNGR: Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Rinjani

Sementara, korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak empat orang, yakni Juniarto (8), Rusdin (34), Sandi (20), dan Nutranep (13). Ada juga dua orang wisatawan meninggal dunia, yakni Siti Nur Ismawida (30), warga Malaysia yang meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan tembok rumah warga Sembalun tempatnya menginap. Selain itu, Muhammad Ainul Muksin, asal Makassar, Sulawesi Selatan, yang tewas tertimpa material longsor di jalur pendakian Gunung Rinjani.

Jenazah pendaki tersebut masih belum bisa dievakuasi dari atas gunung karena jalur pendakian tertutup material longsor. "Untuk proses evakuasinya, silakan hubungi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram," ucap Rum.

Baca juga, Gempa Guncang NTB, Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Selain korban meninggal dunia, BPBD NTB juga menerima laporan sementara jumlah korban luka berat dan ringan di Kecamatan Sambelia. Korban yang dirawat di lapangan Obel-Obel sebanyak 51 orang, Puskesmas Belanting 62 orang, dan Puskesmas Sambelia sembilan orang. Sedangkan di Kecamatan Sembalun, sebanyak 29 orang. Di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak lima orang mengalami luka berat, dan 41 korban luka ringan. 

Untuk jumlah rumah yang rusak di Kabupaten Lombok Timur mencapai lebih dari 1.000 unit, baik rusak berat, sedang dan ringan. Sedangkan di Kabupaten Lombok Utara, sebanyak 41 rumah rusak berat, 74 rusak sedang, dan 148 rusak ringan.

BPBD NTB sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Timur, dan Lombok Utara, terkait penanganan para korban luka dan warga terdampak gempa yang belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi gempa susulan. "Kami sudah membangun tenda posko penanganan. Begitu juga dengan tenda kesehatan lapangan dan tenda bagi pengungsi. Begitu juga dengan bantuan bahan makanan cepat saji sudah disalurkan," kata Rum. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement