Senin 30 Jul 2018 16:54 WIB

BNPB: 689 Pendaki Masih Terjebak di Puncak Rinjani

Gempa berkekuatan 6,4 SR terjadi di Provinsi NTB pada Ahad (29/7).

Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan pendaki masih terjebak di Gunung Rinjani pascagempa 6,4 skala Richter (SR) yang terjadi pada Ahad (29/7). Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho memperkirakan masih ada 689 orang pendaki yang belum berhasil dievakuasi dari Rinjani.

"Yang masih terjebak di puncak Rinjani diperkirakan 689 orang," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta, Senin.

Menurut Sutopo, dari data sementara yang diterimanya, jumlah pendaki yang mendaki ke Gunung Rinjani pada 27-28 Juli 2018 sebanyak 829 orang yang terdiri dari 637 WNA dan 192 WNI. "Jumlah ini kemungkinan masih bertambah karena porter, pemandu dan tamu yang naik (ke Rinjani) pada 25-26 Juli belum turun (gunung) semuanya," katanya.

Sutopo mengatakan, hingga pukul 23.00 WIT pada Ahad (29/7) malam, petugas berhasil mengevakuasi 680 orang pendaki yang terdiri dari 358 WNA dan 322 WNI. Sehingga, diperkirakan masih ada 149 orang masih belum ditemukan.

Jumlah tersebut masih belum final karena berdasarkan laporan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, masih ada pendaki yang terjebak di Rinjani dengan rincian di kilometer 10 Jalur Sembalun diperkirakan ada 500 orang terdiri dari 135 WNA dan 365 WNI.

Sementara, jumlah pendaki yang masih berada di Batu Ceper ada 40 orang. Dengan demikian total pendaki yang diduga masih berada di Gunung Rinjani berjumlah 689 orang.

Pada Ahad (29/7) pagi, terjadi gempa bumi berkekuatan 6,4 SR yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa dan Bali. BNPB mencatat, hingga Senin siang, korban tewas akibat bencana gempa tersebut mencapai 16 orang dengan rincian empat orang meninggal di Lombok Utara, seorang meninggal di Gunung Rinjani dan 11 orang meninggal di Lombok Timur.

Adapun korban luka-luka di Lombok Utara dan Lombok Timur sebanyak 355 orang dan jumlah warga yang diungsikan sebanyak 5.141 orang. Sutopo juga menambahkan bahwa jumlah bangunan yang rusak di NTB tercatat mencapai 1.454 unit rumah, tujuh unit fasilitas pendidikan, lima unit fasilitas kesehatan dan 22 fasilitas ibadah.

Baca juga: Ada Ratusan Gempa Susulan, Warga NTB Diminta Tetap Waspada

Gubernur NTB Zainul Majdi telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana di wilayahnya selama lima hari sejak 29 Juli hingga 2 Agustus 2018. Penetapan masa tanggap darurat akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI  menurunkan 140 anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) untuk membantu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang terjebak di Gunung Rinjani. Evakuasi dilakukan terkait gempa bumi yang terjadi di Lombok dan sekitarnya.

"Tadi pagi saya berangkatkan 140 pasukan Kopassus untuk membantu wisatawan yang terjebak di Gunung Rinjani," kata Hadi di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/7).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement