Selasa 31 Jul 2018 09:50 WIB

Kekeringan, BPBD Sukabumi Buat Pipanisasi di Kawasan Rawan

Pemasangan pipanisasi ini untuk mendekatkan sumber air kepada masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
BPBD Sukabumi menyaurkan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan, Selasa (31/7).
Foto: Riga Nurul Iman/REPUBLIKA
BPBD Sukabumi menyaurkan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan, Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), mulai dilanda kekeringan. Dampaknya banyak warga yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Di mana berdasarkan data terakhir ada 12 kecamatan di Sukabumi yang melaporkan terkena kekeringan. Kondisi tersebut ditanggapi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi dengan menyalurkan bantuan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.

"Upaya lainnya kami akan mencari mencari sumber air untuk dilakukan pemasangan pipa," ujar Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada Republika.co.id, Selasa (31/7). Pemasangan pipanisasi ini untuk mendekatkan sumber air kepada masyarakat.

Menurut Eka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) hanya menyediakan sarana pipa untuk daerah yang terdampak kekeringan. Sementara untuk pemasangannya akan dilakukan bersama dengan warga dan aparat desa secara bergotongroyong.

Eka menerangkan, pengerjaan pemasangan pipa ini sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat supaya warga bisa mandiri. Sehingga mereka bisa memelihara dan menjaga sarana tersebut jika sudah terpasang.

Pemasangan pipa saluran air ini rencanannya akan dilakukan di Kampung Cijagung, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung. Di lokasi tersebut ada sumber mata air yang berjarak sekitar empat kilometer dari permukiman warga. Sehingga diharapkan dengan adanya pemasangan pipa maka warga bisa terbantu.

Di sisi lain, BPBD Sukabumi hingga kini telah menyalurkan pasokan ke lima kecamatan yang melaporkan kesulitan air bersih. Wilayah tersebut antara lain Kecamatan Bantargadung, Cibadak, Gunungguruh, dan Kadudampit.

"Kami menyiapkan lima armada mobil tangka air untuk membantu warga,’’ cetus Eka. Mobil tangki air ini akan memasok air bersih bagi warga yang kesulitan mendapatkan air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement