Rabu 01 Aug 2018 16:39 WIB

Sudah Sepekan Warga tak Mencium Bau Busuk Kali Sentiong

Akhir-akhir ini, bau busuk Kali Sentiong berangsur-angsur berkurang.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Esthi Maharani
Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan Areasi untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam air kali Sentiong, Rabu (1/8).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan Areasi untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam air kali Sentiong, Rabu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai cara dan metode untuk mengurangi bau busuk Kali Sentiong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Upaya itu dinilai membuahkan hasil karena menurut sejumlah warga yang ditemui Republika, bau busuk Kali Sentiong sudah tak tercium selama sepekan terakhir.

Rohman, warga Kelurahan Serdang, Kemayoran, mengaku tidak mencium bau tidak sedap walaupun warna air masih gelap. "Sudah nggak kecium lagi sih, tapi masih ada busa-busanya," kata dia kepada Republika, Rabu (1/8).

Hal senada juga disampaikan oleh Soni, anggota UPK Badan Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta. Ia mengaku, saat pertama kali ke lokasi, kali tersebut berbau busuk. Namun akhir-akhir ini, bau tersebut berangsur-angsur berkurang.

Pantauan Republika di lokasi, tidak tercium bau busuk namun terdapat aroma amis khas selokan di depan rumah. Republika mengambil sampel air kali, warnanya tidak hitam namun keruh dan berbuih jika diaduk.

Untuk menangani Kali Sentiong, beberapa metode sudah diterapkan. Yang terakhir, LIPI dilibatkan dengan memasang alat bernama Lutor(LIPI Ultrafine Bubble Generator). Alat ini berfungsi untuk membunuh bakteri yang tidak diinginkan dengan ozon sekaligus menyemburkan oksigen dalam bentuk gelembung yang sangat kecil.

"Gelembung oksigen yang kecil itu, biasa disebut Nano Bubble," kata Dr. Anti Tri Sugiarto kepada Republika, Rabu (1/8).

Anti menjelaskan, air Kali Sentiong mengandung bakteri anaerob yang mampu hidup tanpa oksigen. Bakteri tersebut dapat tumbuh pesat karena terlalu banyaknya limbah di Kali Sentiong.

"Alat ini membunuh bakteri yang tidak diinginkan, lalu dimasukkan oksigen itu. Jadi bakteri yang dapat menguraikan limbah dapat tumbuh," jelas dia.

Hingga saat ini, pihak LIPI sudah memasang alat Lutor ini sebanyak 2 buah. Pemasangan alat akan dilakukan secara bertahap hingga 10 alat. "Nanti tiap 20 meter dipasang satu alat," kata Anti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement