Kamis 02 Aug 2018 18:40 WIB

Masyarakat Diimbau Waspadai Diare Saat Kekeringan

Masyarakat diingatkan untuk menjaga kebersihan air unruk kebutuhan makan dan minum.

Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kolam yang kekeringan di musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengingatkan agar masyarakat mewaspadai penyakit yang biasa muncul saat terjadi kekeringan. Salah satunya diare.

"Sumber air baku jadi lebih kecil, air bersih berkurang dan jadi lebih keruh. Kemungkinannya akan muncul penyakit-penyakit berbasis air seperti diare," kata Imran saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/8).

Imran mengingatkan agar masyarakat yang tinggal di daerah kering dan sulit air untuk menjaga kebersihan air untuk kebutuhan makan dan minum.

Dia juga mengingatkan agar tidak menggunakan air sungai yang kotor untuk kebutuhan air sehari-hari. "Sungai-sungai yang tercemar bisa menyebabkan hepatitis, mata juga bisa terinfeksi kalau terkena air yang tercemar," jelas dia.

Kekeringan yang berdampak pada pertaninan menjadi ancaman gagal panen berujung pada kecukupan pangan bagi masyarakat di suatu daerah. Akibat dari ketahanan pangan yang menurun ini bisa berpengaruh pada masalah gizi masyarakat.

Imran juga memberi perhatian pada kualitas udara yang buruk karena kandungan partikel debu yang meningkat di udara, terlebih lagi jika ditambah oleh kebakaran hutan dan lahan. "Yang punya penyakit asma bisa terpicu asmanya, bisa penyakit paru juga, gangguan saluran pernapasan," kata dia.

Sementara untuk kelompok lansia yang memiliki riwayat penyakit jantung juga bisa berakibat pada gangguan jantung yang diakibatkan buruknya kualitas udara.

Imran berpesan agar masyarakat menghemat air saat terjadi kekeringan, menjaga kualitas sumber air dengan tidak mencemarinya, gunakan air dengan kualitas yang layak, dan menjaga makanan agar tidak tercemar bakteri atau hewan-hewan pembawa vektor penyakit.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement