REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Evert Erents (EE) Mangindaan mengklaim, partai koalisi Prabowo Subianto telah terbentuk. Saat ini, koalisi hanya tinggal menentukan calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto.
"Kan koalisi sudah terjadi, visi-misi saya kira sudah sama, tinggal itu saja. Yang jelas kita menunggu saja Pak Prabowo menentukan cawapres," kata Mangindaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/8).
Mangindaan membantah jika Partai Demokrat menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. Ia juga tak mempersoalkan PKS yang tetap merekomendasikan Salim Segaf Al Jufri sebagai cawapres dari Prabowo. "Itu hak mereka. Kan kita nggak menyodorkan. Yang lain menyodorkan silakan, enggak ada masalah, itu demokrasi," ujar Mangindaan.
Namun, ia juga membantah jika pembicaraan di dalam koalisi mengalami kebuntuan. Wakil Ketua MPR itu meyakini, hingga akhir pendaftaran capres mendatang, pembicaraan mengenai cawapres akan selesai. "Sampai tanggal 9 masih ada waktu. Itu saja kita tunggu," katanya.
Koalisi kubu Prabowo Subianto yang terdiri atas Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat tampaknya belum juga pasti. Meskipun banyak manuver pertemuan antara partai di koalisi tersebut, hingga saat ini koalisi tersebut belum pasti.
Baca juga: PKS: Habib Salim atau UAS, Kami Dukung Prabowo
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Abdul Hakim menegaskan, partainya akan mendukung keputusan Prabowo Subianto terkait dengan calon wakil presiden yang bakal mendampinginya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PKS akan tetap bersama Prabowo kendati kadernya tidak dipilih sebagai cawapres.
"Mana saja yang dipilih Pak Prabowo, PKS siap beri dukungan. Habib Salim dan UAS sama saja. Mana yang dipilih Prabowo, kami dukung," ujar Abdul kepada Republika.co.id, Jumat (3/8).
Abdul mengatakan, PKS memperjuangkan rekomendasi yang diusulkan dalam Forum Ijtima Ulama GNPF. Hasil rekomendasinya, yakni Prabowo sebagai capres serta Ketua Majelis Syuro Salim Segaf AlaJufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapres.
Kendati demikian, Abdul enggan berkomentar jika Prabowo memilih cawapres di luar nama yang direkomendasikan oleh Forum Ijtima Ulama GNPF atau sembilan nama kandidat cawapres PKS. "Jangan berandai-andai dulu. Sekarang kami fokus kepada yang riil-riil saja. Kami sudah bicara koalisi untuk jangka panjang," kata Abdul.
Baca juga: Ini Beda Salim Segaf, AHY dan UAS Menurut Politikus Gerindra