REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Federasi Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) akan menggelar upaya pemecahan rekor dunia senam poco-poco dengan 65.000 peserta di Jakarta, Ahad (5/8). Aksi ini sekaligus sebagai upaya mempromosikan Indonesia di mata dunia.
"Kami ingin menunjukkan poco-poco kepada dunia, selain itu juga sebagai branding Indonesia," kata Wakil Ketua Umum panitia pemecahan rekor dunia senam poco-poco Hermawan Kartajaya di dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/8).
Kegiatan pemecahan rekor "Guinness World Record Poco-Poco" itu akan digelar dari pukul 06.30 WIB- 07.30 WIB dari halaman Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Silang Monas, Jalan M.H. Thamrin, Bunderan HI hingga Jalan Sudirman bertepatan dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor.
Sebanyak 65.000 peserta, yang terdiri dari anggota TNI, Polri, kementerian dan lembaga, pelajar, perwakilan lintas agama dan warga akan dilibatkan dalam pemecahan rekor dunia senam poco-poco yang diinisiasi oleh Ibu Negara RI Iriana Jokowi itu.
Guinness World Records akan mengirim langsung staf senior mereka dari kantor pusatnya di London, Paulina Sapinska sebagai juri beserta sejumlah "steward" untuk mengawasi jalannya upaya pemecahan rekor dunia itu.
Selain itu, auditor independen pun dilibatkan dalam upaya pemecahan rekor dunia poco-poco tersebut untuk memverifikasi angka rekor yang dicapai.
Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dijadwalkan hadir untuk menyaksikan upaya pemecahan rekor dunia poco-poco tersebut. Pemecahan rekor tersebut akan berlangsung selama tujuh menit. Puluhan ribu peserta akan dibagi menjadi beberapa grup yang akan diawasi oleh "steward" dan auditor independen.
Sebanyak 1.300 instruktur, 1.300 steward, 1.300 ketua regu dan 200 titik sound system akan mendukung jalannya upaya pemecahan rekor dunia tersebut.
"Tak semudah yang dibayangkan.... Benar-benar dihitung dan bisa didiskualifikasi kalau ada peserta yang jongkok, kecapekan atau gerakannya tidak sama," kata Hermawan.
Upaya pemecahan rekor dunia senam poco-poco tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan Asian Games 2018 karena senam asal Sulawesi Utara itu juga akan dipertontonkan pada pembukaan Asian Games 2018 yang jatuh pada 18 Agustus.