REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDIP) belum akan melakukan pembahasan terkait pengganti Yusuf Supendi sebagai caleg dari partai berlambang banteng tersebut. PDI Perjuangan memilih melakukan penggantian setelah masa duka lewat.
"Sampai saat ini kami belum memikirkan, karena sekarang masih suasana duka. Dan kami cukup terkejut dengan kabar duka ini. Tentu saja dari sisi Undang Undang (UU) memungkinkan, kami tidak buru-buru melakukan pergantian," kata dia kepada wartawan, saat Diskusi 'Siapa Cawapres Jokowi dan Prabowo?', Jumat (3/8).
Hasto mengatakan, pembicaraan yang dilakukan PDIP bersama keluarga masih dalam rangka persiapan Idul Adha yang sudah direncanakan almarhum. "Beliau sudah mempersiapkan dengan sebaik-baiknya untuk hari raya kurban menyembelih sapi, dan berapa jumlah kambing, itu sudah dipersiapkan dengan baik oleh beliau. Dan beliau wafat di hari Jumat, hari baik sehingga kami akan pikirkan (pergantiannya) nanti," ujar Hasto.
Hasto menyebut Yusuf Supendi telah meninggalkan warisan pernyataan pernyataan moralitas dan politik nurani mengenai kemashlahatan umat. "Itu semua sudah kami rekam semua dengan baik, tinggal kami minta izin kepada keluarga untuk disampaikan ke publik," terangnya.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan, mantan pendiri PKS yang menjadi calon legislatif PDIP itu meninggal karena kelelahan. Benar, beliau begitu semangat mengikuti pelatihan atau penggemblengan bacaleg PDIP sehingga kelelahan," kata Hendrawan.
Hendrawan mengatakan, PDIP turut berduka atas meninggalnya Ustaz Yusuf. Ia berharap keluarga besar almarhum mendapat ketabahan dan kesabaran. Dan Yusuf merupakan anggota keluarga ulama besar Bogor.
Kabar wafatnya Yusuf Supendi (60) disampaikan pagi, Jumat (3/8) pagi. Yusuf Supendi merupakan pendiri Partai Keadilan yang merupakan cikal bakal Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pada pileg 2019, Yusuf Supendi terdaftar sebagai calon legislatif dari PDI Perjuangan daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V.