Jumat 03 Aug 2018 17:41 WIB

Tetangga Yusuf Supendi Kehilangan Sosok Ustaz yang Dermawan

Warga mengaku kaget karena almarhum masih tampak sehat sehari sebelumnya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Istri almarhum salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi, Umi Widhiyani (ketiga kanan), menangis usai pelaksanaan shalat jenazah di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Istri almarhum salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi, Umi Widhiyani (ketiga kanan), menangis usai pelaksanaan shalat jenazah di Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (3/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar meninggalnya Yusuf Supendi mengejutkan warga di sekitar kediamannya, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Pasalnya, pada Kamis (2/8), almarhum masih terlihat sehat di depan rumahnya.

Namun, pada Jumat (3/8) pukul 08.00, pengeras suara di Masjid Ar-Rahman, Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang berjarak dua rumah dari kediaman Yusuf Supendi, menginformasikan kabar duka. Bendera kuning dari kertas plastik pun segera dipasang di sekitaran rumah duka.

Ngadino (56), tetangga Yusuf Supendi, mengaku terkejut dengan kabar duka yang datang. Padahal, Kamis (2/8) siang, almarhum masih menyapanya dari teras rumahnya.

Menurut dia, salah satu pendiri Partai Keadilan (kini PKS) itu merupakan tokoh agama yang dekat dengan warga. Pribadinya dermawan di mata masyarakat sekitar.

"Bergaul terus dengan masyarakat. Beliau termasuk ustaz kita. Kaget juga, kemarin masih duduk di teras masih ngobrol. Tahu-tahu dapat kabar meninggal," kata dia.

Ketua RT 12 RW 1, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Enjang Nurjaman, mengungkapkan, Yusuf Supendi merupakan salah satu ulama yang memiliki banyak jasa bagi masyarakat sekitar. Ketika masih sehat, Yusuf juga sering mengajar mengaji masyarakat di mushala yang didirikannya, yang kini telah menjadi gedung serbaguna.

"Kepedulian terhadap lingkungan sangat besar. Kemarin baru menyumbang lima AC untuk gedung serbaguna," kata dia.

Menurut Enjang, mushala itu sejak lama dialihfungsikan menjadi gedung serbaguna karena masyarakat telah membangung Masjid Ar-Rahman. Namun, jasa bacaleg PDIP Dapil Bogor itu tetap terasa. Pasalnya, gedung serbaguna seluas 120 meter persegi itu kini banyak digunakan untuk rapat warga, pernikahan, bahkan khitanan.

Sementara itu, salah seorang tetangga Yusuf Supendi, Uju (60), mengatakan, almarhum merupakan salah satu warga pertama yang tinggal di kawasan itu. Sejak awal, lanjut dia, Yusuf Supendi dikenal sebagai sosok yang agamis.

"Dia orangnya baik. Dia suka juga khutbah Jumat, imamin juga. Dia memang nggak sering sekarang karena sibuk, jadi susah ketemu, namun dia juga peduli," katanya.

Yusuf Supendi dibawa ke rumah sakit pda Kamis (2/8) siang. Pada Jumat, pukul 06.00 WIB, ia mengembuskan napas terakhir di RSCM. Diduga, Yusuf Supendi meninggal akibat kelelahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement