Ahad 05 Aug 2018 00:00 WIB

Kepanikan Luar Biasa Saat KM Satya Kencana IX Tenggelam

Penumpang tewas terinjak saat berbut naik sekoci.

Petugas melakukan evakuasi jenazah korban KM Satya Kencana IX yang terbakar saat tiba di Pelabuhan Banjarmasin, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Herry Murdy Hermawan
Petugas melakukan evakuasi jenazah korban KM Satya Kencana IX yang terbakar saat tiba di Pelabuhan Banjarmasin, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Penumpang KM Satya Kencana IX yang dilaporkan meninggal dunia diduga karena kelelahan sempat beberapa kali timbul tenggelam di laut. Korban terinjak saat berebut naik ke sekoci atau perahu karet untuk pertolongan.

Salah seorang penumpang yang berada dalam satu perahu karet dengan korban meninggal, Zainal Mufakir (48 tahun) saat tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Sabtu malam (4/8), menceritakan, begitu mendengar ada informasi kapal terbakar, seluruh penumpang panik.

Para penumpang berebut menyelamatkan diri. Ada yang naik tangga dan ada yang berebut untuk naik sekoci.

"Saat peristiwa itu terjadi, para penumpang yang telah berada di laut berebut naik perahu karet. Perahu yang kami tumpangi merupakan perahu karet terakhir sehingga dimuati 33 orang," katanya.

Seluruh korban berjuang menyelamatkan diri dan mendapatkan tempat di dalam perahu sehingga hampir tidak menghiraukan apa yang terjadi. "Waktu itu, bapak tua tersebut ingin naik perahu karet. Karena terinjak penumpang lain, akhirnya jatuh kembali ke laut, mau naik jatuh kembali," katanya.

Mungkin karena kelelahan, akhirnya teman kami satu kapal itu, menghembuskan nafas di dalam kapal penolong tersebut. Apalagi saat peristiwa terjadi, gelombang laut cukup besar, membuat para korban semakin khawatir dan takut.

Zainal mengaku, saat peristiwa kebakaran terjadi, seluruh penumpang panik ada yang teriak-teriak kebakaran, ada yang langsung loncat ke laut, ada yang berlari, dan lainnya.

"Waktu itu, sekoci ada sekitar 15 buah dan langsung penuh oleh penumpang yang ingin secepatnya menyelamatkan diri," kata sopir truk ekspedisi tersebut.

Menurut Zainal yang telah sering bolak-balik Surabaya-Banjarmasin, saat peristiwa terjadi, dia berusaha tenang dan tidak panik seperti penumpang lainnya. "Ada sekitar tiga jam saya menunggu hingga mendapatkan pertolongan. Awalnya hanya asap yang keluar, namun sesaat setelah kami mendapatkan pertolongan api langsung menyala," katanya.

Menurut dia, seluruh barang berupa paket yang dia bawa, tidak ada yang bisa diselamatkan. Selain Zainal, tampak seluruh penumpang kelelahan, ada yang mengaku trauma, dan masih shock dengan peristiwa tersebut. KM Nikisae yang membantu mengevakuasi para korban, tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Sabtu malam sekitar pukul 19.00 Wita.

Baca juga: Operasi Gabungan Evakuasi Penumpang Kapal Terbakar

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement