Ahad 05 Aug 2018 21:53 WIB

Santri Meninggal Akibat Gempa di Lombok

Santri tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang mengaji

Pasien di RS Grha Ultima, Mataram, dirawat di luar RS karena gempa.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Pasien di RS Grha Ultima, Mataram, dirawat di luar RS karena gempa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammad Khudori (14), salah seorang santri di Pondok Pesantren Riyadussibat, Sidemen, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa 7,0 Skala Richter, Ahad, pukul 18.46 Wita.

"Anak saya terluka parah di bagian kepala," kata Khairul, ayah dari korban meninggal dunia yang ditemui ketika sedang menangisi kematian anaknya di jalan raya depan Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.

Khairul mengatakan anaknya yang baru beberapa waktu duduk di kelas 1 MTs tertimpa reruntuhan bangunan saat sedang mengaji. Khairul sendiri mengangkut anaknya menggunakan mobil warga ke RSAD Mataram dari pondok pesantren yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya.

Kondisi ayah dua anak itu memprihatinkan. Ia muntah-muntah sambil menangis dalam kondisi kedinginan karena hanya menggunakan sarung dan baju dalam.

Saat ini, mayat berada di atas mobil ambulans yang terparkir di jalan raya. Tenaga medis rumah sakit sibuk mengurus pasien yang kondisinya sangat serius. Para pasien RSAD Mataram diungsikan ke jalan raya dan lapangan kantor Gubernur NTB yang tidak jauh dari rumah sakit.

Wartawan Antara Biro NTB yang melaporkan dari lokasi pengungsian juga membawa isteri dan dua anaknya ke lapangan kantor gubernuran karena ada informasi air laut naik.

Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa, Minggu, pukul 18.46 Wita itu, dengan pusat gempa terletak pada 8,3 Lintang Selatan, 116,48 Bujur Timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami, namun beberapa waktu kemudian, berdasarkan perkembangan terbaru, menyatakan peringatan tsunami itu berakhir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement