REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Human Badan Nasional Penanggulangan Bencama (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebut lokasi gampa berkekuatan 7,0 SR di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) berdekatan dengan lokasi gempa berkekuatan 6,4 SR beberapa waktu lalu. “Lokasinya beda, tapi itu di daerah sama,” kata dia, Ahad (5/8).
Ia menjelaskan, gempa yang mengguncang Lombok sebelumnya, berada di kawasan Lombok Timur. Kemudian gempa pada Ahad (5/8) petang berada di lokasi sama dan secara mekanisme sama.

Kondisi RSUD Gerung, Kabupaten Lombok Barata. Menyusul bencana gempa, sejumlah pasien di rumah sakit ini dievakuasi di luar rumah sakit.
Ia mengatakan, besarnya kekuatan gempa itu menyebabkan BMKG mengaktifkan peringatan dini tsunami atau smong. Kendati, pusat gempa berada di daratan. Ia mengatakan BNPB, BPBD setempat, dan BMKG mengubah status Lombok Barat bagian utara dan Lombok Timur bagian utara meningkat menjadi waspada.

Orang-orang yang terkena dampak gempa bumi diungsikan ke tempat penampungan sementara di Lombok, Indonesia, Ahad (5/8).
Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR mengguncang Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pukul 18.48 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada 8,37 LS dan 116,48 BT, tepatnya kedalaman 15 km. Awalnya gempa dilaporkan berkekuatan 6,8 SR. Namun, ada pemuktahiran menjadi 7,0 SR dan berpotensi smong. BNPB mencatat sedikitnya 82 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa.