Selasa 07 Aug 2018 05:45 WIB

Kapitra Ngaku Diintai Orang tak Dikenal Sejak Gabung ke PDIP

Kapitra menilai teror bom molotov ke rumahnya terkait keputusanya jadi caleg PDIP.

Pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera
Foto: Republika/Amri Amrullah
Pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan pengacara Habib Rizieq, Kapitra Ampera mengaku sebelum insiden pelemparan molotov ke rumahnya, ia telah diintai oleh sejumlah orang. Kapitra mengatakan, hal itu terjadi sejak dirinya menjadi calon anggota legislatif dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

"Ya (setelah bergabung ke PDIP), ada orang yang mondar-mandir. Ada juga orang bertato yang datang ke masjid, menanyakan diri saya dari orang lain," kata Kapitra saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (6/8).

Kapitra menjelaskan, ia menyerahkan berkas untuk pendaftaran caleg sekitar akhir Juli. Sejak saat itu, khususnya pada satu minggu terakhir, ia menyampaikan, banyak intimidasi dan kecaman ditujukan pada dirinya, di antaranya melalui pesan singkat Whatsapp.  "(Sebelum pelemparan bom molotov) ancaman ada dari Whatsapp. Tapi, saya tahu pelakunya, dan dia sudah datang minta maaf," katanya.

Dalam kaitan itu, ia meyakini serangan bom molotov terhubung dengan sikap politiknya.  "Pasti ada kaitan-kaitan (serangan bom) dengan pilihan politik. Saya masuk PDIP karena ingin menyampaikan kebenaran. Tampaknya, ada satu statement (pernyataan) saya kemarin yang buat orang berang," jelasnya.

Baca juga: Kapitra Ampera: Rumah Saya Dilempar Molotov

Sementara itu, Kepala Polisi Resort Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menyatakan petugas masih mendalami keterkaitan ancaman via pesan singkat dengan insiden pelemaran bom molotov. "Penyidik sedang mendalami, dan kita lihat keterkaitannya satu sama lain. Sudah banyak dugaan-dugaan, tetapi kita tidak bisa menyimpulkan, karena masih terlalu dini," terang Kombes Pol Indra.

Pihak Polres Metro Jakarta Selatan saat ini tengah menggali bukti lainnya, dan telah bekerja sama dengan pusat laboratorium forensik (puslabfor) untuk analisis olah tempat kejadian perkara (TKP).  Sekitar empat orang tidak dikenal dengan menggunakan helm dan masker melempar dua bom molotov ke rumah Kapitra Ampera di Jalan Tebet Timur Dalam 8, Jakarta Selatan sekitar pukul 19.20 WIB.

Menurut kesaksian istri dan asisten rumah tangga Kapitra, satu bom pecah dan gagal meledak, sementara sisanya juga gagal membakar isi garasi. "Bomnya itu bensin disimpan dalam botol minuman berenergi," kata Kombes Pol Indra.

Baca juga: Kapolres: Rumah Kapitra Ampera Aman

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement