REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, akan memasukkan program keumatan menjadi salah satu bagian dari visi-misi Joko Widodo (Jokowi). Program keumatan itu akan menyasar kepada pendidikan pesantren.
"Dalam penajaman visi-misi kami lihat program keumatan, yakni bagaimana Jokowi merespons strategi pemberdayaan umat terhadap pendidikan di pesantren. Sebab, peranan ulama sangat luar biasa," ujar Hasto dalam konferensi pers usai pertemuan sembilan sekjen parpol koalisi pendukung Jokowi di Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
Poin lain yang masuk dalam penajaman visi-misi yakni keberhasilan program Jokowi di setiap provinsi. Hasto menyebut Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan 32 provinsi lain menjadi fokus penajaman visi-misi dalam konteks pembangunan dari pinggiran. "Bagaimana selama ini Pak Jokowi sudah melakukan pembangunan dari wilayah perbatasan beserta keberhasilannya akan dipertajam lagi," kata Hasto.
Poin lainnya yakni revolusi industri 4.0 yang berbasis penyerapan tenaga kerja, penyediaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, program bagi anak-anak, ibu dan penyandang disabilitas juga termasuk dalam poin yang rencananya dimasukkan dalam visi-misi Jokowi. Kemudian, sembilan sekjen parpol juga telah sepakat untuk menyiapkan 25 juru bicara (jubir) dari setiap parpol. Tujuannya untuk memperkuat sosialisasi terhadap keberhasilan dari program Jokowi- Jusuf Kalla (JK) selama lima tahun ini.
"Kenapa Jokowi-JK? Karena ini kan untuk menyampaikan keberhasilan pemerintah selama lima tahun. Kami juga memastikan bahwa koneksi antara Nawacita I dan Nawacita II jelas. Secara jangka panjang juga menggambarkan upaya pembangunan Indonesia hingga 2045 mendatang," tegas Hasto.