Selasa 07 Aug 2018 12:04 WIB

Drajad: Amien Rais Lebih Pilih Jadi King Maker

Politikus PAN mengatakan Amien Rais tidak akan memaksakan diri menjadi cawapres.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bayu Hermawan
Drajat Wibowo
Foto: Republika
Drajat Wibowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjat Wibowo mengatakan, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tidak akan memaksakan diri maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto. Amien lebih memilih menjadi king maker, untuk menghadapi bakal capres pejawat Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2019.

"Tidak, Pak Amien lebih memilih tut wuri handayani. Menjadi king maker, begitu kira-kira," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (7/8).

PAN dalam waktu dekat akan menggelar rapat kerja nasional (rakernas) untuk membahas arah koalisi jelang Pilpres 2019. Dari rakernas ini, PAN akan memutuskan arah koalisi pada Pilpres yang masa pendaftarannya sudah dimulai sejak 4 Agustus kemarin hingga 10 Agustus nanti.

Rencananya rakernas PAN digelar pada 6 hingga 7 Agustus ini. Namun agenda itu diundur hingga waktu yang akan ditentukan segera. Berdasarkan rakernas 2017 lalu, nama Zulkifli Hasan sebagai ketua umum partai disepakati untuk didorong maju ke arena Pilpres 2019.

Baca juga: PA 212 Sangat Berharap PAN Terima Keputusan Ijtima' Ulama

Kendati demikian, belakangan petinggi PAN mewacanakan adanya nama alternatif untuk diajukan menjadi cawapres pendamping Prabowo. Sekjen PAN Eddy Suparno pada Jumat (3/8) lalu mengakui partanya memang memiliki tokoh alternatif untuk diserahkan kepada parpol koalisi pendukung Prabowo.

Namun Eddy belum mau membeberkan nama tokoh tersebut atau dari kalangan mana orang itu. Dia hanya menyebut calon alternatif pendamping Prabowo itu merupakan tokoh. "Pokoknya tokoh," kata dia dengan menutup rapat-rapat saat ditanya apakah tokoh itu dari kalangan agamawan, pengusaha, atau profesional.

Anggota Dewan Kehormatan PAN, Dradjat Wibowo, juga mengakui partainya sedang menyiapkan bakal cawapres alternatif untuk Prabowo. Figur alternatf yang akan disodorkan ini sebelumnya pernah mengemuka dalam wacana cawapres Prabowo. "Kita akan menyiapkan cawapres alternatif untuk Pak Prabowo," ujarnya.

Dradjad juga belum bersedia menyebutkan nama figur alternatif ini. Namun, menurut dia, figur ini memiliki integritas, kapabiltas, dan elektabiltas yang baik. "Insya Allah, figur ini akan bisa diterima semua pihak. Mudah-mudahan saja begitu," katanya.

Prabowo hingga kini belum menentukan sosok cawapresnya. Dua nama disebut-sebut menjadi calon terkuat, yakni Salim Segaf dan AHY. AHY diusulkan Partai Demokrat. Sedangkan Salim Segaf merupakan satu dari sembilan kader PKS yang diusulkan sebagai cawapres Prabowo. Posisi Salim semakin kuat menyusul adanya keputusan Ijtima GNPF Ulama pekan lalu.

Ijtima tersebut sepakat mendukung Prabowo sebagai capres 2019 dan merekomendasikan dua nama sebagai cawapres Prabowo yang salah satunya adalah Salim Segaf. Satu nama lagi yakni Ustaz Abdul Somad. Namun Ustaz Somad menolak maju ke Pilpres dan lebih memilih terus berdakwah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement