Selasa 07 Aug 2018 16:26 WIB

Harga Sapi Naik, Daging Ayam Turun

Kenaikan harga sapi terjadi menjelang Hari Raya Idul Adha.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Sapi (ilustrasi)
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga hewan kurban mulai beranjak naik, termasuk juga untuk hewan ternak jenis sapi. Sebaliknya, harga daging ayam berangsur turun.

Dari pantauan di Pasat Hewan Purbalingga, kenaikan harga sapi berkisar antara 20 hingga 30 persen dibanding harga normal dan Idul Adha tahun lalu.

''Harga ternak sapi memang mengalami kenaikan. Tapi saya kira kenaikannya tidak seberapa,'' kata Misrun, seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Kota Purbalingga, Selasa (7/8).

Dia menyebutkan, sapi lokal  dengan perkiraan berat daging 1,5 kwintal, saat ini dihargai hingga Rp 23 juta. ''Pada Idul Adha tahun lalu, sapi dengan daging diperkirakan seberat itu, masih dihargai Rp 21 juta. Sedangkan pada hari-hari biasa, sapi tersebut dihargai Rp 19 juta-Rp 20 juta,'' katanya.

Dia menjelaskan, meskipun harga ternak sapi mengalami kenaikan, tetapi minat masyarakat untuk membeli sapi sebagai hewan kurban, masih cukup tinggi. ''Yang tadinya berkurban dengan ternak kambing, sekarang kebanyakan memilih sapi sebagai hewan kurbannya,'' ujarnya.

Warga yang memilih hewan kurban sapi, kebanyakan tidak berkurban untuk keluarganya sendiri. Melainkan urunan bersama-sama dengan enam orang lainnya, untuk membeli seekor sapi.

Menurutnya, perubahan pilihan hewan kurban ternak sapi ini, didasari pertimbangan daging yang diperoleh dari kurban sapi lebih banyak, sehingga saudara, tetangga dan fakir miskin yang mendatang daging kurban juga menjadi lebih banyak.

''Dengan kurban kambing seharga Rp 3,5 juta, pekurban hanya bisa membagikan daging kurban paling banyak 6-7 kg. Sedangkan kalau urunan dengan uang yang sama dan digunakan untuk membeli ternak sapi, pekurban sedikitnya bisa mendapat daging untuk dibagikan sebanyak 10-15 kg,'' ujarnya.

Sementara itu, harga daging ayam ras, sejak sepekan terakhir mulai berangsur turun. Harga daging ayam ras yang sebelumnya sempat melambung di kisaran harga Rp 45 ribu per kg, kini sudah mulai turun di kisaran Rp 34 ribu hingga Rp 36 ribu per kg.

Jumiati (60 tahun) salah satu penjual daging di Pasar Badhog Kota Purbalingga, harga daging ayam ras saat ini memang sudah mulai normal. ''Pasokan dari pemasok juga sudah lancar. Berapa pun kita kita, pemasok bisa menyediakan,'' katanya, Selasa (7/8).

Dengan harga yang sudah kembali normal, dia mengaku menyetok ayam sekitar 30 hingga 35 ekor per hari. Pada saat harga daging ayam masih tinggi, dia paling hanya menyetok 10-15 ekor per hari. ''Selain pasokannya terbatas, juga karena jualnya juga susah,'' katanya.

Pedagang daging ayam lainnya, Siti Rohmah (50 tahun), menjelaskan harga daging ayam sudah mulai turun sejak sepekan terakhir. ''Setiap hari harganya turun Rp 1.000 per ekor, sampai harga seperti sekarang. Mudah-mudahan besok-besok tidak naik lagi, karena kalau harga naik tinggi kita juga susah,'' ujarnya.

Sementara untuk harga daging sapi, seorang pedagang daging sapi menyebutkan masih relatif stabil. ''Sejak beberapa tahun lalu, harga daging sapi memang tidak pernah lagi naik turun. Sampai sekarang, daging sapi masih dijual seharga Rp 110 ribu per kg,'' ujarnya.

Bahkan pada saat menjelang Hari Raya Idul Adha, Ginah menyebutkan, harga daging sapi tidak terlalu terpengaruh. ''Memang pembelian masyarakat berkurang, namun harga daging sapi tetap tidak berubah tetap Rp 110 hingga Rp 120 ribu per kg,'' katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement