Kamis 09 Aug 2018 02:50 WIB

Ferdinand Hutahaean: Pernyataan Andi Arief Hanya Emosi

Gerindra dan Partai Demokrat menurutnya masih dalam komunikasi yang baik.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Gita Amanda
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).
Foto: Tim Komunikasi Partai Demokrat
Pertemuan balasan SBY ke Prabowo, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan pernyataan tudingan Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief adalah pernyataan emosi semata. Sehingga menurutnya tak perlu lagi untuk dibahas bersama.

“Nggak lah itu mungkin pernyataan emosional semata. Saya pikir tidak perlu dipermasalahkan, ya. Ya, kita maklumilah anak-anak muda kadang-kadang, ya, begini,” kata Ferdinand usai melakukan pembahasan di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (9/8) dini hari.

Sebelum menyatakan itu, dia sempat mencandai awak media yang telah menunggu keterangan dari pihaknya perihal pernyataan tudingan Andi Arief. Dia menyebut pernyataan Andi adalah hoaks.

“Kalau itu saya dengar tadi itu kena hack. Twitternya. Nggak tau saya itu. Ya, hoaks itu,” katanya dengan nada bercanda.

Dia melanjutkan, baik Partai Demokrat dan Partai Gerindra saat ini masih dalam komunikasi yang baik. Hal itu terbukti masih akan adanya pertemuan antara dua Ketua Umum kedua partai yang akan dilakukan pada Kamis pagi.

“Tapi semua masih dalam komunikasi yang baik dan berjalan. Kita tunggu besok pertemuan antara Pak SBY dan Pak Prabowo,” kata dia.

Dia pun berharap pernyataan-pernyataan tudingan Andi Arief itu tak memberikan dampak kepada koalisi yang saat ini sedang dibangun oleh kedua partai. Namun dia menegaskan untuk tak lagi membahas perihal cuitan dalam akun medsos Twitter itu.

“Ya, komen-komen itu mudah-mudahan tidak berdampak sama sekali lah. Yang sejuk-sejuk aja lah politik kita,” ujarnya.

Sebelumnya Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief mengeluarkan beberapa pernyataan mengejutkan melalui akun media sosial Twitter miliknya. Pernyataan itu dilontarkan dengan menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai ''Jenderal kardus".

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus,” tulis Andi Arief melalui akun Twitternya @AndiArief__.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement