Kamis 09 Aug 2018 10:40 WIB

Kemenlu Sisir Turis Asing di Tiga Gili Lombok

Sebagian warga negara asing memilih tetap di gili karena memiliki properti.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Dua orang wisatawan asing mengendarai sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Pascagempa yang melanda daerah Lombok Utara, sebagian wisatawan asing memilih tetap tinggal di kawasan wisata Gili Trawangan.
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Dua orang wisatawan asing mengendarai sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Pascagempa yang melanda daerah Lombok Utara, sebagian wisatawan asing memilih tetap tinggal di kawasan wisata Gili Trawangan.

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Foreign Visitor Help Desk (FVHD) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kembali melakukan penyisiran di tiga gili, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyisiran dilakukan menyusul masih diterimanya laporan perwakilan asing maupun wisatawan asing mengenai masih adanya WNA yang membutuhkan evakuasi dari ketiga pulau tersebut.

"Setelah membahas laporan yang masuk bersama Direktur Operasi Basarnas, Kemlu dan Basarnas putuskan untuk melakukan wrap up rescue ke tiga Gili," kata mantan Konjen RI Ho Chi Minh City yang memimpin Team ke-2 FVHD Kemenlu Jean Annes di Lombok, Kamis (9/8).

photo
Sejumlah warga asing membersihkan puing-puing atap restorannya yang runtuh pasca gempa bumi di kawasan wisata Gili Trawangan, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

Seperti proses evakuasi sebelumnya, penyisiran dilakukan bersama Badan SAR Nasional ditambah TNI dan Polri. Pencarian Warga Negara Asing (WNA) difokuskan ke Gili Meno yang paling banyak menerima laporan keberadaan warga asing.

Dari kunjungan di ketiga Gili tersebut, FVHD berhasil mengevakuasi sekitar 70 WNA. Mereka berasal dari 19 negara yang berbeda. Selain itu, tim juga mendata 46 WNA yang memutuskan tetap tinggal di tiga Gili karena memiliki properti di tempat tersebut sepertu vila, restauran, kafe, dan lain sebagainya.

 

Warga asing yang memilih bertahan berasal dari Inggris (21 orang), Australia (4 orang), Swedia (3 orang), Prancis (3 orang), Amerika Serikat (2 orang), Belanda (2 orang), dan Jerman (2 orang). Beberapa juga warga pendatang dari Polandia, Finlandia, Austria, Cina, Kanada, Spanyol, Afrika Selatan, Ukraina, dan Rusia yang masing-masing berjumlah satu orang.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polri. Karena itu Polri telah mengirimkan personelnya ke ketiga Gili untuk memastikan keamanan masyarakat dan keamanan properti yang ditinggalkan pemiliknya," kata Jean Annes.

Sebelumnya, Kemenlu mengirimkan tim evakuasi sejak hari pertama tanggal darurat pada Senin (6/8) lalu. Regu penyelamat diharapkan dapat membantu pemerintah daerah setempat serta Tim SAR di lapangan untuk menangani WNA yang terkena dampak gempa. Hal itu menyusul sebagian besar WNA terkonsentrasi di tiga Gili.

photo
Wisatawan asing mengendarai sepeda di kawasan wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8). Pascagempa yang melanda daerah Lombok Utara, sebagian wisatawan asing memilih tetap tinggal di kawasan wisata Gili Trawangan.

Untuk mempercepat proses, sejak hari kedua tanggap darurat Tim Kemenlu bersama Basarnas, didukung oleh TNI dan Polri langsung turun ke Gili untuk mengorganisir proses evakuasi di tiga pulau tersebut. Lombok diguncang gempa pada Ahad (5/8) lalu ditambah gempa susulan yang terjadi, Selasa (7/8). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada sekitar lebih dari 300 kali guncangan susulan di mana 17 gempa di antaranya dirasakan cukup kuat.

Salah satu gempa susulan berkekuatan 5,5 Skala Richter (SR) di wilayah Sumbawa dengan episenter terletak pada 8.18 lintang selatan dan 116.29 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa berkekuatan 7 SR yang melanda pulau Lombok dan Sumbawa juga dirasakan hingga ke Bali dan Jawa Timur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement