REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menambah pemasangan alat Plasma Nanobubble di Kali Sentiong, Sabtu (11/8). Alat ini dipercaya mampu menghilangkan bau tidak sedap yang ada di kali tersebut.
Alat ini merupakan hasil penelitian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Melalui alat tersebut kadar oksigen di dalam air akan bertambah dan disebarkan dalam bentuk gelembung-gelembung halus (nano bubble).
"Plasma Nanobubble Plasma menangkap udara. Kemudian udara tersebut diubah menjadi ozon (O3). Ozon ini yang akan diinjeksikan ke dalam air melalui nano bubble," kata Anto Tri Sugiarto, Kepala Balai Instrumentasi LIPI saat ditemui di Kali Sentiong.
Selain itu, alat tersebut juga mengubah udara menjadi oksigen (O2) yang berfungsi untuk menambah kadar oksigen dalam air.
Direktur Jenderal PPKL Karliansyah menambahkan, kadar oksigen dalam suatu perairan minimal 4. Sedangkan di Kali Sentiong hanya 0,07. "Dua pekan yang lalu kita ukur, kadar oksigen disini (Kali Sentiong) cuma 0,07," kata Karliansyah.
Ia mengatakan, jika kadar oksigen yang ada di perairan sekecil itu, maka bakteri aerob tidak akan mampu bekerja optimal untuk mengurai limbah. Sehingga dibutuhkan alat yang mampu menambah kadar oksigen dalam air agar bakteri aerob dapat bekerja lebih baik.
"Kalau kadar oksigen cukup dan bakteri bisa mengurai limbah dengan baik, otomatis baunya hilang dan air jadi jernih," kata Karliansyah.
Namun, sampai saat ini baru terdapat enam unit Plasma Nano Bubble di Kali Sentiong. Padahal menurut Karliansyah, untuk perairan sepanjang Kali Sentiong dibutuhkan sekitar 20 unit.