REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ritual kurban akan kembali di lakukan umat Islam di seluruh dunia.Selepas jamaah haji menjalankan wukuf di Arafah, kaum Muslimin yang mampu dan tidak menjalankan rukun Islam kelima diharapkan akan berkurban, baik kambing, sapi, atau unta.
Terlepas dari kemuliaan berkurban di hadapan Allah SWT, daging kurban juga diharapkan mampu berimbas baik bagi jasmani manusia, khususnya terkait dengan gizi.Di Tanah Air, peneliti peternakan dan kesehatan hewan Institut Pertanian Bogor (IPB)Muhammad Yamin menjelaskan, tingkat konsumsi daging nasional relatif masih rendah, yakni 11,6 kg per kapita per tahun.Jumlah itu jauh di bawah negara lain, seperti Malaysia (52,3 kg), Filipina (33 kg), dan Thailand (25,8 kg).
Yamin mengharapkan ritual berkurban dapat memicu perkembangan gizi masyarakat di Tanah Air, khususnya kaum dhuafa.Di dalam daging ternakkan ada protein hewani, dan kandungan itulah justru berguna untuk mencerdaskan dan menunjang pertumbuhan manusia, kata Yamin kepada Republika, beberapa waktu lalu.
Kementerian Pertanian memprediksi, kebutuhan hewan kurban untuk Idul Adha pada 2018 sekitar 1,5 juta ekor yang terdiri atas kambing, sapi, domba, dan kerbau.Hewan-hewan ini menjadi sumber protein yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat.