Selasa 14 Aug 2018 16:02 WIB

Soal Menpan, Sekjen Koalisi Jokowi: Ya Memang Harus Mundur

Parpol Koalisi Indonesia Kerja tak pernah menyodorkan nama pengganti Asman.

Rep: Fauziah Mursid / Red: Ratna Puspita
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur diwawancara wartawan seusai menyampaikan program Percepatan Reformasi Birokrasi Melalui Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip), di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (3/4).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur diwawancara wartawan seusai menyampaikan program Percepatan Reformasi Birokrasi Melalui Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sakip), di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani, mendukung keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) yang juga kader PAN, Asman Abnur, mundur dari Kabinet Indonesia Kerja. Asman memang sudah seharusnya mundur karena PAN telah memilih keluar koalisi. 

"Katakanlah satu partai atau satu fraksi sebagai kepanjangan tangan dari partai itu sudah menyatakan diri di luar pemerintahan, ya memang harus mengundurkan diri, jangan nunggu diganti," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/8).

Arsul menilai, sikap tersebut juga harus ditradisikan dalam budaya politik di Indonesia. Menurut Arsul, tidak pas jika ada partai di luar pemerintahan menunggu presiden bersikap hanya karena pergantian menteri sepenuhnya kewenangan dari presiden.

“Kultur mengundurkan diri dari menteri bersangkutan sebagai konsekuensi atas tidak bersama lagi partainya itu ada di mana-mana dan itu menurut saya juga harus ditradisikan di Indonesia ini," kata Arsul.

Baca Juga: PAN Daftarkan Menpan RB Sebagai Caleg 

Sekretaris jenderal PPP ini juga meyakini mundurnya Asman tidak akan mengganggu kinerja pemerintahan. Menurut Arsul, jika Asman mundur, kebijakan yang ditetapkan Asman akan diteruskan menteri yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Lagi pula, menteri sebagai peletak kebijakan tidak melakukan kerja kerja teknis. "Kerja teknis kan dilakukan atau dipimpin eselon satunya, jadi sepanjang prosesnya itu baik itu yah tidak akan terjadi, dan yang mundur dengan menggantikan itu tetap terbuka komunikasi ya yang baik," katanya.

Arsul menambahkan, partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tidak pernah menyinggung perihal keberadaan menteri PAN di kabinet meski partai tersebut sudah keluar koalisi. Ia juga menegaskan, sekjen di KIK tidak pernah menyodorkan nama-nama dari partai untuk menggeser posisi Asman.

"Itu terserah Presiden, apakah dari parpol atau teknokrat atau praktisi reformasi birokrasi,” kata Arsul.

Baca Juga: Upaya Pemerintah Tingkatkan Capaian Reformasi Birokrasi

Asman Abnur akan mengundurkan diri dari Kabinet Indonesia Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi saat menanggapi isu pergantian atau reshuffle Asman dari kabinet.

Menurut Viva, keputusan mengundurkan diri itu dilakukan Asman usai PAN resmi mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. "Hari ini saya telah melakukan komunikasi dengan Pak Asman, Pak Asman menyatakan mohon izin untuk mengundurkan diri dari kabinet dari pemerintahan Pak Jokowi," ujar Viva saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/8). 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement