Rabu 15 Aug 2018 08:42 WIB

Balita 2,5 Tahun di Sukabumi Kecanduan Merokok

Awalnya, balita itu mengambil puntung rokok di depan rumahnya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Hafil
Rokok diyakini dapat menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak dan remaja.
Foto: corbis
Rokok diyakini dapat menyebabkan penurunan kecerdasan pada anak dan remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Seorang balita di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami kecanduan terhadap rokok. Kebiasaan tersebut dilakukannya dalam satu bulan terakhir.

Balita yang berinisial RAF (2,5 tahun) ini merupakan putra dari pasangan suami-istri Misbahudin (45) dan Maryati (35) warga Kampung Pondok Anyar RT 04 RW 04 Desa Tenjojaya Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Informasi yang diperoleh RAF mulai merokok ketika mengambil puntung rokok yang berada di depan rumahnya.

''Awalnya tidak merokok hanya melihat orang lain sepertinya enak,'' ujar nenek RAF Arsiti (67) kepada Republika.co.id Rabu (15/8). Selain itu RAF seringkali mengambil puntung rokok yang berada di depan rumahnya.

Balita tersebut akhirnya mengisap puntung rokok dan terkadang memakan sisa rokok tersebut. Arsiti menuturkan kini cucunya itu mulai kecanduan merokok.

Sebabnya bila tidak diberikan rokok maka RAF akan marah. ''Kalau mau merokok biasanya baru dikasih karena marah,'' ujar Arsiti. Dalam sehari RAF mengisap sekitar dua hingga tiga batang rokok.

Kini keluarga lanjut Arsiti berupaya agar RAF tidak kembali merokok. Misalnya melarang RAF ketika merokok dan mengambil rokok yang tengah diisapnya.

Ayah kandung RAF, Misbahudin mengatakan, anaknya tersebut memang seringkali mengambil puntung rokok yang ada di depan rumah. ''Biasanya langsung dihisap oleh RAF,'' imbuh dia yang bekerja di pabrik pengapuran yang berada di dekat rumahnya.

Menurut Misbahudin, keluarga kini berupaya agar RAF tidak kecanduan rokok. Karena, kebiasaan tersebut dinilai merusak kesehatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement