REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menetapkan Pulau Lombok sebagai wilayah misi kemanusiaan jangka panjang. Hingga saat ini, MER-C telah menurunkan 31 relawan dengan rincian enam dokter spesialis, 12 dokter umum, lima perawat dan delapan relawan non medis.
Manajer Operasional Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Rima M menyampaikan, MER-C akan kirim tim lanjutan yang terdiri dari sepuluh relawan medis dengan berbagai keahlian untuk mendukung program kemanusiaan MER-C di Pulau Lombok pada Kamis (16/8). Pengiriman tim akan terus dilakukan secara bergantian dan terjadwal hingga beberapa bulan ke depan.
Data yang masuk sampai dengan Sabtu (11/8), kata Rima, Tim Bedah MER-C telah melakukan 14 tindakan operasi. Tim mobile clinic telah melayani 505 pasien korban gempa dengan cara menyusuri desa-desa yang belum tersentuh bantuan di Kabupaten Lombok Utara.
Rima mengatakan, pada fase akut, MER-C membentuk empat tim kecil. Pertama, Tim Mobile Clinic untuk melakukan case finding, fokus di Kabupaten Lombok Utara. Kedua, Tim Rujuk Balik dan Kontrol untuk mengawasi perawatan pasien di tempat penampungan sementara. Ketiga, Tim Perawatan Pasien Bangsal. Keempat, Tim Bedah, saat ini bertugas di RSUD Awet Muda, Narmada Lombok Barat.
"Untuk mendukung kerja medis di lapangan, Senin (13/8) malam, MER-C mengirimkan satu truk berisi bantuan medis dan kemanusiaan untuk Lombok diantaranya tenda-tenda dan peralatan guna pembukaan RS Lapangan di Lombok Utara," ujarnya.
Ia menyampaikan, MER-C juga mengirimkan kendaraan operasional berupa satu unit ford ranger dan dua unit motor trail. Kendaraan tersebut untuk memperluas jangkauan mobile clinic MER-C.