REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, ratusan murid SD Muhammadiyah Plus, Kota Salatiga, Jawa Tengah menjahit dan mengibarkan bendera Merah Putih 'raksasa'. Kegiatan yang digelar untuk menanamkan dan memupuk kecintaan kepada bangsa dan negara ini, melibatkan tak kurang dari 150 murid sekolah, yang beralamat di lingkungan Grogol, Kota Salatiga ini.
Kepala SD Muhammadiyah Plus Salatiga, Ainul Huri mengatakan, gagasan untuk menggelar kegiatan ini tak lain untuk menyemarakkan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-73. Bersama para peserta didik, sekolah ingin mewujudkan peringatan HUT kemerdekaan kali ini menjadi berbeda. Selama ini peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia di sekolahnya hanya dilaksanakan upacara bendera.
Pada peringatan kali ini, seluruh murid dan guru sekolah memiliki keinginan agar peringatan kemerdekaan bangsa Indoneaia yang ke-73 ini juga mampu mencatat sejarah sekolah. "Karena menjahit bendera 'Sang Saka Merah Putih' yang berukuran raksasa ini telah melibatkan ratusan murid SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga ini," jelasnya, Kamis (16/8).
Ratusan murid SD Muhammadiyah Plus Kota Salatiga membentangkan bendera Merah Putih raksasa, di halaman sekolah mereka, Kamis (16/8). Bendera berukuran 25 x 5 meter ini sebelumnya dijahit oleh 150 murid SD Muhammadiyah Plus ini.
Menjahit bendera kebanggaan ini, lanjut Ainul, merupakan bentuk apresiasi dan penghormatan atas jasa Ibu Negara pertama yang menjahit bendera pusaka untuk dikibarkan pada hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Sedangkan pengibaran Sang Saka Merah Putih ini menjadi puncak dari kegiatan para murid dalam memperingati HUT Kemerdekaan yang diperingati segenap keluarga besar SD Muhammadiyah Plus kali ini.
Selain sebuah kebanggaan, karena hasil karya anak- anak tersebut dikibarkan. Hal ini juga akan mengajarkan anak- anak memiliki rasa nasionalisme yang semakin besar. Termasuk dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nilai persatuan. "Karena penyatuan warna merah dan putih ini menjadi simbol kebhinekaan yang menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar," katanya.
Ainul menambahkan, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, bahasa dan agama. Semua keragaman tersebut dipersatukan oleh semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Maka menjahit bendera bersama-sama kali ini, juga memiliki makna untuk mengajarkan para murid memaknai pentingnya persatuan, kerukunan dan gotongroyong untuk menjaga bangsa. "Karena hanya dengan persatuan, kebersamaan dan kerukunan satu sama lain, bangsa Indonesia ini akan menjadi bangsa yang kuat serta bangsa yang besar," tandas Ainul.
Sementara itu, salah seorang murid kelas VI SD Muhammadiyah Plus Salatiga, Safira Raihani Putri mengungkapkan kebanggaannya bisa memberikan sesuatu dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI kali ini. Karena kegiatan semacam ini baru kali pertama digelar di sekolahnya. Selain itu para murid kelas IV hingga Kelas VI dilibatkan untuk menjahit bendera Merah Putih yang akhirnya dibentangkan di salah satu atap bangunan sekolah.
Deretan bendera merah putih (ilustrasi)
"Jelas bangga, karena kami semua yang menjahit bendera yang berukuran besar tersebut dan kini bendera tersebut dijadikan sebagai salah satu karya yang diabadikan di sekolah," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, selain menjahir bendera, ia juga sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolahnya dalam menyambut HUT Kemerdekaan ini. "Tadi kami, para murid, sebelum melaksanakan penjahitan bendera raksasa ini juga melaksanakan Shalat Dhuha sekaligus untuk mendoakan para pahlawan bangsa," tandasnya.
Sementara itu, prosesi pembentangan bendera Merah Putih dilaksanakan setelah proses penjahitan yang memakan waktu hampir dua jam selesai dilaksanakan. Mengakhiri puncak kegiatan ini, bendera Merah Putih tersebut akhirnya dibentangkan di salah satu atap bangunan sekolah ini. Prosesi pembentangan ini diiringi dengan nyanyian lagu-lagu perjuangan oleh para murid.