REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan SAR Hidayatullah yang selama ini bersinergi dengan AQL Peduli, GR 10.000, Catering Gizi, dan Laznas BSM Umat di Lombok, seakan mendapatkan spirit kembali dengan kehadiran Ustaz Bachtiar Nasir di posko gabungan relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan itu.
Siaran pers BMH yang diterima Republika.co.id, Sabtu (18/8) menyebutkan, kedatangan ustadz yang lebih populer dengan sebutan UBN itu dimanfaatkan oleh seluruh relawan untuk menggelar upacara bendera bersama di pengungsian.
Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) menjadi inspektur upacara bendera dalan memperingati hari kemerdekaan Indonesia di posko relawan dan pengungsi korban gempa Lombok. Pengibaran bendera digelar di Dusun Cupek, Sigarpenjalin, Tanjung, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (17/8).
Tim SAR Hidayatullah bertugas mengibarkan bendera merah putih.
Dalam amanatnya, ia menyampaikan bahwa omong kosong orang yang mengaku paling cinta NKRI dan paling Pancasila tapi tidak menjalankan sila pertama, yakni Ketuhanan yang Mahaesa. "Jika sila pertama kita runtuh, maka runtuh pula seluruh sila yang lain," ujarnya.
UBN juga menyampaikan, untuk hidup sebagai manusia beradab, saling menghormati, menyayangi dan menjaga. "Menjadi manusia Indonesia merdeka sesungguhnya adalah, ketika kita menjadi manusia yang adil dan beradab. Sekalipun sekarang kita berada di pengungsian, sebagai relawan atau pun sebagai pengungsi, tetaplah menjadi manusia Indonesia yang sesungguhnya," terangnya di depan puluhan pengungsi dan relawan.
"Kehadiran UBN di Posko Gabungan, BMH, SAR Hidayatullah, GR. 10.000, Catering Gizi, dan Laznas BSM Umat, memberikan spirit tersendiri bagi kami para relawan. Luar biasa," terang Kepala BMH Perwakilan NTB, Abdul Kholiq.