Sabtu 18 Aug 2018 08:49 WIB

Pesantren Motivasi Gelar Doa Bersama dan Upacara

Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah.

Santri dan ustaz Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) mengikuti acara pengajian dan doa bersama menjelang peringatan HUT kemerdekaan ke-73 RI.
Foto: Dok PMI
Santri dan ustaz Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) mengikuti acara pengajian dan doa bersama menjelang peringatan HUT kemerdekaan ke-73 RI.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-73, Pesantren Motivasi Indonesia menggelar doa bersama untuk para pejuang kemerdekaan. Acara tersebut diadakan di Pesantren Motivasi, Bekasi, Jawa Barat,   Kamis (16/8).

Siaran pers Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) yang diterima Republika.co.id, Sabtu (18/8) menyebutkan, kegiatan yang digelar di halaman parkir pesantren itu diikuti oleh semua santri dan guru PMI serta anak-anak pengajian.

 

Rangkaian acara  yang dilaksanakan setelah shalat Maghrib berjamaah itu  dimulai dengan pembacaan Yaasin-Tahlil, Raatib al-Athas, dan Asmaul Husna. Pembacaan Maulid Nabi Muhammad "Simthuduror" menjadi sesi terakhir dalam pembacaan doa bersama tersebut.

photo
Suasana pengajian dan doa bersama yang dilaksanakan oleh Pesantren Motivasi Indonesia (PMI).

Yang menarik dalam pembacaan Maulid Nabi di PMI, usai pembacaan Mahlul Qiyam, bacaan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Syubbanul Wathon.

 Pendiri PMI, KH Nurul Huda Haem menegaskan, PMI  berkomitmen kebangsaan dengan tetap mengedepankan rasa syukur kepada Allah dan Rasulullah karena telah menganugerahkan risalah agama yang mengajarkan kecintaan kepada Tanah Air.

"Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan, 'Aku cinta Arab karena aku adalah bangsa Arab'. Ini contoh konkret  kecintaan suatu bangsa pada tanah airnya. Cinta tanah air itu sebagai wujud syukur kepada Allah atas anugerah berupa bumi pertiwi ini," tambah Kyai yang biasa dikenal dengan nama Ayah Enha ini.

Pengurus PMI mengungkapkan, acara doa bersama bertujuan untuk mengenang sekaligus mendoakan jasa para pahlawan dan segenap ulama yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

"Indonesia adalah rumah kita bersama dan merdeka adalah cara menegaskan kepemilikan itu. Karena kemerdekaan hari ini adalah pengorbanan para pahlawan di masa lalu, maka doa bersama pada malam ini menjadi cara kita berbalas budi kepada mereka sekaligus bentuk syukur kita kepada Allah," ujar  Kepala PKBM Motivasi Indonesia,  Abdul Rosyid.

Rosyid juga berharap para santri bisa mendapatkan inspirasi bahwa merayakan HUT RI itu dimulai dengan kegiatan ubudiyah bersama, bukan dengan berpesta pora.

Kegiatan doa yang berdurasi 150 menit itu berakhir dengan tausiyah dari Ustadzah Lina. Para santri diingatkan bahwa kemerdekaan bukan semata menang melawan penjajah.

"Indonesia memang sudah merdeka, tapi kita belum tentu bisa mengendalikan hawa nafsu kita," tutur ustadzah yang saat ini tengah melakukan kegiatan PKL di Pesantren Motivasi Indonesia.

photo
Ustaz dan santri Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) berfoto bersama seusai upacara bendera memperingati HUT ke-73 kemerdekaan RI.

Tidak sampai di situ saja, untuk memperingati HUT RI ke-73, pengurus Pesantren Motivasi Indonesia juga menggelar upacara bendera di tempat yang sama pada pagi harinya, Jumat (17/08). Seluruh petugas upacara dan Pasukan Pengibar Bendera berpakaian serba putih. Tak kalah meriah, para siswa-siswi dan guru dari tingkat pendidikan TK, SD, dan PKBM sebagai peserta upacara berbaris rapi dengan dress code batik.

Setelah proses pelaksanaan upacara bendera, pengurus pesantren juga menggelar beberapa perlombaan untuk para santri, seperti futsal, bulu tangkis, makan kerupuk dan lain-lain.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement