REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin tak khawatir dengan program santripreneur yang dicanangkan koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Program itu merupakan adaptasi dari program OK OCE yang diterapkan di DKI Jakarta.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto justru mempertanyakan klaim kubu Prabowo-Sandi terkait keberhasilan OK OCE di DKI. “Berhasilnya di mana? mari kita lihat bersama," ujar Hasto di Media Center Koalisi Indonesia Kerja (KIK), Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Sabtu (18/8).
Hasto membandingkan program ekonomi keumatan yang dicanangkan koalisi Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, program itu nantinya akan identik oleh sosok Ma'ruf Amin.
Hal ini tentu berbeda dengan program ekonomi yang digagas koalisi Prabowo-Sandi yang lebih dominan unsur ekonomi kapital. Ia meyakini Ma’ruf lebih unggul dari Sandi untuk membangun ekonomi berbasis keumatan dan keadilan sosial.
"Ini unsur unsur keumatan dan keadilan sosial. Kalau Pak Sandi kan ekonomi korporasi sifatnya, dia tahulah bagaiamana kekayaanya naik secara drastis, dia tahu," kata Hasto.
Hasto juga angkat bicara terhadap pihak-pihak yang meragukan Ma'ruf Amin dalam melengkapi Jokowi terkait isu-isu ekonomi. Menurutnya, Ma'ruf di usianya saat ini memiliki pengalaman luas yang tidak dimiliki oleh Prabowo-Sandi.
Ma'ruf, kata Hasto, pernah menjadi anggota DPR dan menjadi pimpinan alat kelengkapan dewan komisi perekonomian. "Pak Prabowo sama Pak Sandi belum pernah menjadi anggota DPR. Kiai Ma'ruf sudah pernah menjadi anggota DPR, dan ketika menjadi anggota DPR beliau menjadi Ketua Komisi VI,” kata dia
Artinya, ia mengatakan, Ma’ruf pernah memimpin pengawasan di kebijakan industri dan perdagangan. Sayangnya, ia mengatakan, kelebihan Kiai Ma’ruf itu belum mendapatkan sorotan.
“Beliau pemimpin yang sangat memahami aspek ekonomi," ujar sekretaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tersebut.
Baca Juga: Presiden Resmikan Pesantrenprenuer dan Ummart