REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jembatan Siti Nurbaya di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), masih eksis sebagai tempat nongkrong. Jembatan yang menghubungkan wisata kota tua Padang dengan Gunung Padang itu ramai dikunjungi.
Di tempat itu pengunjung bisa mencicipi beraneka makanan ataupun minuman. Namun jajanan yang menjadi maskot di Jembatan Siti Nurbaya adalah jagung bakar. Sehingga tak jarang beberapa pengunjung lokal ketika hendak pergi ke Jembatan Siti Nurbaya, mengatakan "Mau makan jagung bakar".
Terdapat puluhan Pedagang jagung bakar di jembatan sepanjang 156 meter itu. Mereka menggelar dagangannya di sisi jembatan.Selain jagung bakar, juga terdapat aneka kuliner lain yang patut untuk dicicipi. Di antaranya pisang bakar, sate, dan beragam jenis minuman.
Masing-masing pedagang menyediakan tempat duduk bagi pengunjung, untuk menyaksikan pemandangan aliran sungai Batang Harau yang mengalir di bawah jembatan."Pemandangan dari atas jembatannya bagus saat sore hari, aliran sungai yang bermuara ke laut, cukup menyenangkan untuk nongkrong bersama teman-teman," kata Andre (25), salah seorang pengunjung yang ditemui di Jembatan Siti Nurbaya, Sabtu (25/8).
Dari atas jembatan pengunjung juga bisa melihat kapal-kapal nelayan yang bersandar di dermaga, serta Gunuang Padang dari kejauhan."Pemandangan kapal-kapal yang sedang bersandar itu jadi kesenangan tersendiri bagi anak saya," kata Sofyan, yang datang membawa anaknya.
Menurut salah seorang pedagang jagung bakar yaitu Neli (30), puncak keramaian pengunjung terjadi pada Sabtu, Ahad, atau hari libur nasional.Sehingga tak jarang pada hari-hari tersebut omsetnya yang biasa Rp400.000, meningkat hingga tujuh puluh persen.