Senin 27 Aug 2018 18:09 WIB

Apa Beda Pidato Jokowi dan Sandi? Ini Kata Ketua DPRD

Prasetyo berharap wagub baru bisa menjalankan tugas menggantikan Sandi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membacakan surat pengunduran diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta saat rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8).
Foto: Antara/Galih Pradipta
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno membacakan surat pengunduran diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta saat rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Senin (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Uno telah memberikan pidato perpisahan pengunduran diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta di hadapan anggota dewan, Senin (27/8). Hal yang sama juga dilakukan Jokowi ketika mundur sebagai gubernur DKI dan maju dalam Pilpres 2014. Lantas, bisakah pidato Jokowi dan Sandi dibandingkan? 

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edy Marsudi menilai, sulit membandingkan antara pidato pemberhentian jabatan milik Joko Widodo dan milik Sandiaga Salahuddin Uno. Hal itu lantaran adanya lama jabatan yang diemban oleh Jokowi lebih lama daripada Sandi.

“Susah bedain ya. Pak Jokowi bekerja saat itu sudah bekerja kepada masyarakat dan masyarakat tersentuh. Ini kan baru 10 bulan, tergantung kerjanya sekarang. Kita belum lihat kerjanya,” kata Prasetyo seusai rapat paripurna di DPRD DKI, Senin (27/8).

Baca Juga: Doa Anies untuk Sandiaga Uno.

Karena itu, dia menekankan harapannya akan ada sosok pengganti posisi Sandi yang dapat meneruskan pekerjaan wakil gubernur. Sehingga, menurutnya, pembangunan di DKI bisa dilaksanakan.

"Tapi, mudah-mudahan dengan dia (Sandi) mengundurkan diri, pemberhentian ini nanti penggantinya mungkin bisa melaksanakan tugasnya Pak Sandi gitu aja. Belum bisa dibeda-bedain, enggak bisa dibedain,” kata Prasetyo.

Dia juga berujar, kriteria yang menurut dia cocok untuk mengisi jabatan wakil gubernur DKI Jakarta adalah sosok yang mengerti DKI Jakarta. Selain itu, dapat meneruskan visi-misi Sandi Uno. “Harus nyambung,” kata dia.

Perihal pengganti, ia tak ingin turut campur apakah dari PKS atau Gerindra. Dia menyebut, hanya melaksanakan mekanismenya.

“Iya, saya kan sekarang melaksanakan mekanismenya saja. Saya enggak ikut-ikut masalah siapa dari PKS siapa dari Gerindra siapa. Karena saya bukan koalisi mereka,” ungkap Prasetyo.

Sandiaga Uno hari ini menghadiri Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta dalam rangka pengumuman pemberhentian dirinya dari jabatan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Dia berhenti lantaran akan mendampingi calon presiden RI Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden RI pada perhelatan Pilpres 2019 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement