Jumat 31 Aug 2018 09:52 WIB

Makna Momen Langka Jokowi-Prabowo

Masyarakat Indonesia sangat merindukan situasi politik yang damai.

Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo bersama Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia Prabowo Subianto dan Pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah berpelukan usai pertandingan cabang olahraga silat Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta, Rabu (29/8).
Foto:
Calon presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia (TMII) untuk menyaksikan final babak pencak silat pada ajang Asian Games 2018, Rabu (29/8).

Spontan

Momen langka Jokowi dan Prabowo tercipta di akhir ketegangan final silat nomor kelas C putra 55 kg-60 kg. "Indonesia ... Indonesia ... Indonesia ...," teriakan lantang suara ribuan penonton menggema di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu, (29/8).

Saat itu, menjelang pukul 17.00 WIB. Penonton berharap-harap cemas menunggu wasit menentukan siapa pemenang antara pesilat Indonesia Hanifan Yudani Kusuma dan pesilat Vietnam Thai Linh Nguyen.

"And ... the winner is ...?" kata pembawa acara melalui pengeras suara yang membuat suasana tribun di padepokan terdiam sejenak.

"Hanifan Yudani Kusumah, from Indonesia," lanjut pembawa acara sembari dengan suara lebih keras hingga membuat ribuan penonton yang hadir menyaksikan langsung berdiri dan bertepuk tangan riuh.

Mereka melompat kegirangan, bersorak-sorai sembari mengangkat bendera Merah Putih, bahkan ada yang menggendong anaknya sembari menari. Hanifan menang dramatis dengan skor 3-2.

Pesilat kelahiran Bandung itu pun berlari mengelilingi arena dan memberikan hormat ke penonton. Cukup sekali ia mengitari matras sembari membawa bendera kebangsaan, kemudian terhenti langkahnya sembari menangis sesenggukan dan duduk di lingkaran matras, lalu melakukan sujud syukur.

Hanifan yang sadar penampilannya disaksikan langsung orang nomor satu dan dua di republik ini, yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ia kemudian berjalan menuju tribun kehormatan di kursi VVIP.

Satu per satu anak tangga dinaikinya. Ia disambut jabatan tangan Ketua Kontingen Indonesia untuk Asian Games 2018 eks wakapolri Komjen Pol Syafruddin yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, lalu menyambutnya dengan pelukan.

Berikutnya, ia bersalaman dan mencium tangan Presiden Kelima RI Megawati Soekarno Putri, dilanjutkan dengan pelukan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Tiba giliran Jokowi, Hanifan awalnya hanya mencium tangan dan Presiden membalasnya dengan cipika-cipiki serta pelukan.

Di sebelah Jokowi sudah berdiri Prabowo Subianto yang menyambutnya dengan dekapan erat ditambah riuh penonton semakin bergemuruh. Jokowi yang berada di sebelahnya pun ikut memberikan aplaus, bahkan melakukan gerakan tepuk tangan ke atas.

Setelah melepas dekapannya, Hanifan kemudian memegang tangan kanan Jokowi dan tangan kanan Prabowo lalu menyatukannya, ditambah dengan pelukan bersama. Ribuan pasang mata di tribun semakin riuh, jutaan masyarakat Indonesia yang menyaksikannya langsung dari layar televisi juga tentu terkesima dengan aksi Hanifan.

Ditemui saat akan meninggalkan Padepokan Pencak Silat TMII, Hanifan mengaku kaget saat aksi yang dilakukan secara spontan itu viral, bahkan menjadi bahan pembicaraan nasional, termasuk di dunia maya. Saat ditunjukkan fotonya berpelukan, pesilat yang 25 Oktober ini berusia 21 tahun tersebut seolah tak percaya karena momentum itu tak direncanakannya terlebih dahulu.

"Jadi viral? Saya refleks ketika melihat Pak Jokowi dan Pak Prabowo di tribun kehormatan. Mereka adalah orang-orang hebat," kata dia.

(rizky jaramaya/silvy dian setiawan/fauziah mursid, ed: satria kartika yudha).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement