Senin 03 Sep 2018 06:06 WIB

Polisi Dikritik Soal Ganjil Genap Akhir Pekan

Perluasan ganjil genap rencananya tidak diberlakukan pada akhir pekan

Rep: Rahma Sulistya/Farah Noersativa/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan roda empat melintas saat penerapan sistem ganjil-genap di Kawasan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (20/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Sejumlah kendaraan roda empat melintas saat penerapan sistem ganjil-genap di Kawasan Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, kebijakan perluasan ganjil-genap (gage) akan tetap diberlakukan hingga Asian Paragames 2018 berakhir. Ini berarti salah satu rekomendasi Ditlantas di sini telah dipenuhi oleh Pemprov DKI Jakarta.

“Hasil rapat dengan Pemprov DKI memang ganjil genap akan diberlakukan terus ya,” ujar Yusuf saat dihubungi Republika, Ahad (2/9).

Meskipun, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah merekomendasikan beberapa poin untuk aturan ganjil genap, untuk poinnya diperlukan rapat kembali. Untuk aturan ganjil genap setelah perhelatan Asian Paragames 2018 selesai, Ditlantas belum berencana mengajukan rekomendasi baru lagi.

Ditlantas sempat merekomendasikan beberapa poin dalam forum group discussion (FGD) terakhir yang dilaksanakan dengan melibatkan beberapa instansi, salah satunya yaitu dengan memperpanjang aturan perluasan ganjil-genap sampai pelaksanaan Asian Paragames 2018. Ini dikarenakan, Yusuf melihat adanya beberapa perubahan signifikan setelah aturan ganjil genap ini diberlakukan.

“Kalau kami kemarin merekomendasikan ini kan bulan 10 (Oktober), Asian Paragames seperti ini juga. Kalau saya merekomendasikan sampai itu Asian Paragames selesai, karena nanti Asian Paragames begini juga, sama. Kalau nanti mungkin diatur-atur lagi, kan nanti mungkin repot lagi ya. Terus waktu sosialisasinya kapan,” ujar Yusuf.

Menurut dia, lebih baik aturan ini dilanjutkan, daripada dihentikan sementara saat Asian Games selesai tapi dilanjutkan lagi nanti saat Asian Paragames, maka akan memakan waktu lagi untuk melakukan sosialisasi. Total sudah dua kali rapat yang dilakukan terkait ganjil genap dan yang ketiga FGD yang membahas soal aturan ganjil genap ini.

Rekomendasi lainnya yang dijelaskan Yusuf, adalah terkait waktu dan hari pemberlakuan gage, yang sebenarnya juga telah mendapatkan kritik dari masyarakat. Ia menyebut telah merekomendasikan agar aturan ganjil genap tidak diberlakukan pada akhir pekan, serta pada hari-hari libur besar.

“Salah satu usulan kami juga, jadi nanti kalau selesai event besar itu kayak Asian Games, atau Asian Paragames, saya mengusulkan agar Sabtu, Minggu, dan hari libur, tidak usah dilaksanakan (aturan ganjil genap). Yang kedua pembatasan jam, jadi usulan kami dari pukul 06-10 WIB dan pukul 16-21 WIB,” kata dia.

Untuk rekomendasi yang kedua terkait hari dan jam aturan ganjil genap diberlakukan, memang belum dipenuhi Pemprov DKI Jakarta, karena masih diperlukan beberapa evaluasi dan rapat kembali.

Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan angka kecelakaan turun akibat adanya peraturan ganjil-genap. Bahkan penurunan jumlah kecelakaan mencapai 10 persen.

“Kita juga melihat, ini laporan dari pihak kepolisian terkait dengan masalah insiden kecelakaan. Dia menurun 10 persen. Bahkan kecelakaan fatal yang mengakibatkan meninggal menurun sampai 20 persen,” kata Andri beberapa waktu lalu.

Selain itu, dia mengatakan adanya peraturan ganjil-genap juga berimbas kepada peningkatan penggunaan angkutan umum oleh masyarakat. Menurutnya, peningkatan penggunaan Transjakarta mencapai 40 persen.

Ia mengaku belum melakukan pengecekan terhadap perhitungan jumlah kendaraan. Sehingga ia belum mengetahui, jumlah kendaraan apakah berkurang ataukah tidak. Namun, Andri mengatakan, bila memang kecepatan kendaraan bertambah dan waktu tempuh berkurang, maka jumlah kendaraan pun ikut berkurang.

Diketahui, pada penerapan ganjil-genap selama Asian Games, terjadi peningkatan kecepatan yang ada di wilayah ganjil genap antara 20-30 km/jam. Kemudian, terjadi juga penurunan kecepatan yang ada di jalan arteri, yang berada di luar ganjil genap sebanyak dua sampai tiga persen.

Selanjutnya, dia menyebut, imbas adanya penerapan ganjil-genap adalah pada kualitas udara. “Terus yang paling penting adalah peningkatan kualitas udara. Di sini juga terjadi penurunan, konsentrasi CO sebesar 1,7 persen,” ungkap dia.

Salah seorang pengguna Diajeng Iyenk Angelia juga mengeluhkan adanya perluasan ganjil genap. Ia tinggal di Bintaro Sektor 9 dan sangat tergantung dengan jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Menurutnya, dengan adanya penutupan beberapa gerbang tol dan ganjil genap diberlakukan, Tol JORR menjadi lebih macet.

Weekend kan ganjil genap juga diberlakukan. Jadi kalau saya mau ke tengah (kota) jadi sulit karena mobil saya genap. Apalagi kalau ada tanggal ganjil berturut-turut seperti 31 Agustus dan 1 September lalu, jadi berturut-turut, mobil saya enggak bisa ke tengah (kota),” kata Iyenk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement