REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JAINERO -- Kebakaran hebat terjadi di sebuah Museum Nasional Brasil pada Ahad (2/9). Museum yang terletak di Rio de Janeiro ini telah berusia 200 tahun. Kebakaran diyakini menghancurkan lebih dari 20 juta koleksi benda museum. Mulai dari temuan arkeologi hingga benda-benda bersejarah lainnya.
Presiden Brasil Michel Temer mengatakan, kerusakan bangunan yang disebabkan oleh kebakaran akan menjadi kerugian yang tak ternilai harganya bagi Brasil. Museum tua ini dulunya pernah menjadi istana bagi para kaisar yang jatuh dalam keruntuhan.
"Dua ratus tahun pekerjaan, penelitian, dan pengetahuan hilang," katanya.
Saat ini masih belum diketahui penyebab kebakaran. Jumlah korban maupun tingkat kerusakan juga belum diketahui.
Petugas pemadam kebakaran di Rio belum mau berkomentar. Dalam sebuah siaran langsung di televisi Brasil diketahui bahwa kobaran api mulai terlihat pada pukul 17.00 waktu setempat. Api semakin tidak terkendali di seluruh gedung hingga larut malam.
Museum yang terhubung dengan universitas federal Rio de Janeiro dan kementerian pendidikan didirikan pada 1818. Museum ini memiliki beberapa koleksi penting, termasuk artefak Mesir dan fosil manusia tertua yang ditemukan di Brasil.
Menurut wakil direktur lembaga jaringan Globo TV, museum ini telah diabaikan selama bertahun-tahun di bawah banyak rezim pemerintah.
"Kami tidak pernah mendapat apa pun dari pemerintah federal. Kami baru-baru ini menyelesaikan perjanjian dengan (bank pembangunan yang dikelola negara) BNDES untuk investasi besar-besaran, sehingga kami akhirnya bisa mengembalikan istana," kata pejabat itu, Luiz Duarte.
Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situsnya pada Juni, BNDES setuju untuk membiayai 21,7 juta reais (4,14 juta pound). Dana itu untuk mengembalikan secara fisik bangunan bersejarah dan juga untuk meningkatkan keamanan bagi koleksi museum.