REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meresmikan Pusat Informasi Turis di Bandar Udara Kualanamu, Kamis (6/9), untuk memenuhi kebutuhan informasi para wisatawan. Pusat Informasi Turis (TIC) yang diresmikan Plt Deputi Pengembangan Pemasaran 1 Kemenpar NW Giri Adnyani itu berlokasi persis di depan terminal kedatangan internasional Bandara Kualanamu.
Komisaris Utama PT Regantara Eja Paksi selaku pengelola TIC, Freddy H Tulung, mengatakan keberadaan pusat informasi itu sesuai arahan Menpar Arief Yahya yang didukung penuh PT Angkasa Pura 2. Didampingi pendiri dan penggagas TIC Akhmad Kusaeni dan Ahmed Kurnia, Freddy H Tulung menyatakan, pihaknya akan membangun TIC di 21 bandara di berbagai daerah di Tanah Air.
Dengan mengusung konsep digitalisasi, TIC berisikan berbagai informasi mengenai potensi kepariwisataan. Ini ditujukan untuk mempromosikan potensi tersebut, terutama bagi wisatawan mancanegara.
Untuk memaksimalkan keberadaan TIC, pihaknya mengharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemda dan pelaku usaha kepariwisataan dalam memperkaya data yang ada. Dengan memasukkan data yang terintegrasi, pihaknya berharap keberadaan TIC bukan hanya berskala lokal dan nasional, namun internasional dengan memasukkan informasi kepariwisataan nasional.
Karena itu, pihaknya mengundang perwakilan sejumlah negara yang memiliki kantor konsulat di Kota Medan. Ketika meresmikan TIC, Plt Deputi Pengembangan Pemasaran 1 Kemenpar NW Giri Adnyani mengatakan pusat informasi itu telah disiapkan di empat lokasi yakni di Bandara Soekarno Hatta (dua lokasi), Sultan Mahmud Badaruddin Palembang (satu lokasi) dan Bandara Kualanamu (satu lokasi).
Dalam waktu dekat, TIC akan dibangun lagi di Bandara Silangit di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumut, dan Bandara Internasional Minangkabau di Padang. "Direncanakan pada akhir 2019, semua suduh bisa diresmikan dan difungsikan," katanya.
Ia menjelaskan di zaman digitalisasi dan bandara sebagai pintu pertama kedatangan, TIC diharapkan dapat memberikan kesan pertama yang positif bagi wisatawan. Karena informasinya terintegrasi dengan potensi kepariwisataan di daerah lain, diharapkan informasi dari TIC itu dapat membuat wisatawan tinggal lebih lama di Indonesia.
Kemenpar juga mengharapkan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata di daerah dapat melengkapi dan menambah konten Informasi kepariu dalam TIC. "Tempatnya sudah disiapkan, tinggal isinya saja," katanya sambil menyampaikan apresiasi kepada instansi yang terlibat dalam peluncuran TIC tersebut.
Direktur Umum, SDM dan TI Angkasa Pura II Tina Kemala Intan mengatakan sebagai perusahaan pengelola bandara, Angkasa Pura II selalu mengutamakan sistem pelayanan prima bagi para pengguna jasa. Karena itu, pihaknya mendukung kehadiran TIC yang dianggap sebagai salah satu bagian penting dari upaya pelayanan kepada pengguna jasa di bandara.
Selain itu, Angkasa Pura II juga berkomitmen untuk mendukung lahirnya TIC di bandara-bandara yang dikelola perusahaan melalui konsep yang lebih modern, yakni layanan informasi berbasis digital. "Kami menganggap bandara sebagai gerbang pariwisata Indonesia, maka di sinilah tempat yang paling tepat untuk menyatakan 'selamat datang'," katanya.