Kamis 06 Sep 2018 16:21 WIB

Pedagang Tahu dan Pengusaha Warteg Mulai Naikkan Harga

Kenaikan harga dolar baru berimbas pada tahu dan tempe belum ke pangan lain.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja mengangkat karung berisi kedelai impor.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Pekerja mengangkat karung berisi kedelai impor.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Nilai tukar dolar AS yang kian tinggi di komoditas pertanian dan pangan paling terimbas ke bahan baku pembuatan tempe dan tahu, yaitu kedelai. Dolar yang sempat menyentuh Rp 15 ribu membuat pedagang tahu dan tempe di pasar tak ketinggalan melakukan penyesuaian harga.

Prayitno, salah seorang pedagang tahu dan tempe di Pasar Padang Sambian, Kota Denpasar, sepekan terakhir mengaku telah menaikkan harga jual tahu dan tempe di lapaknya. Tahu lombok misalnya, yang biasa dijual Rp 2.500 per lima buahnya kini menjadi tiga ribu rupiah.

"Harga dari distributornya memang naik. Meski demikian, ukuran tidak diperkecil," katanya, Kamis (6/9). Prayitno mengaku kenaikan harga tahu dan tempe tidak begitu berdampak pada omset penjualan. Masyarakat tetap ramai membeli pangan yang satu ini, meski sebagian besar mengeluhkan kenaikan harga.

Menurut informasi yang diterimanya, pengrajin tahu tempe yang menjadi distributor langganannya sedikit mengurangi jumlah produksi. Ini karena bahan baku pembuatan tahu dan tempe mayoritas dari kedelai impor. Kedelai impor di Bali dijual dengan kisaran harga Rp 10.500 hingga Rp 11 ribu per kilogram (kg).

Kenaikan harga tahu dan tempe di level pedagang berimbas ke pengusaha warung tegal (warteg) di Denpasar. Rhisma, pemilik dari Warung Muslim Rhisma di Denpasar mengaku menaikkan harga makanan yang dijual.

"Tahu kecap yang biasa dijual Rp 1.500 per buah sekarang dua ribu rupiah per buah atau lima ribu rupiah per tiga buah," katanya.

Rhisma mengurangi penjualan olahan berbahan baku tempe, seperti tempe kering dan tempe bacem. Dirinya lebih banyak memasak tahu karena lebih diminati pelanggan dan cenderung habis terjual setiap harinya.

Kenaikan harga komoditas pangan di Denpasar sampai saat ini hanya terlihat pada tahu dan tempe. Daging sapi kelas satu normal dijual di kisaran Rp 100 ribu per kg, demikian juga ayam ras Rp 46 ribu per kg. Bumbu-bumbuan, seperti bawang putih dijual Rp 22 ribu per kg, bawang merah Rp 26 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 12 ribu per kg, dan cabai merah besar Rp 28 ribu per kg.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement