REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Yayasan Bina Insan Mandiri yang terkenal dengan sekolah khusus anak jalanan tahun ini kembali mempersiapkan para siswanya untuk mengikuti Ujian Nasional (UN). Sebanyak 450 siswa yang terdiri atas anak jalanan ini dinyatakan siap untuk mengikuti UN mulai dari SD Paket A, B, dan C hingga SMP maupun SMA Terbuka.
Nurrohim, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Masjid Terminal (PKBM Master) mengaku sekitar 250 siswanya yang duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA) telah dipersiapkan untuk menghadapi UN pada Senin (18/4) mendatang. Kegiatan belajar mengajar sendiri telah dilakukan secara intensif. Selain itu, dirinya juga mengaku telah mengadakan program bimbingan belajar sebagai pelajaran tambahan bagi para siswa.
Sekitar 150 siswa yang mengikuti UN nantinya akan ke sekolah-sekolah negeri yang ada di kota Depok untuk mengikuti ujian gabungan sementara sisanya mengikuti ujian paket yang diadakan sebanyak 2 kali setiap tahunnya. Menurut Rohim, jumlah siswa di Masjid Terminal ini sendiri diperkirakan meningkat 200 hingga 300 siswa per tahun.
Sekitar tiga puluh persen dari siswa yang sekolah di Masjid Terminal ini merupakan anak jalanan. Sementara tujuh puluh persen lainnya adalah masyarakat sekitar yang juga terdiri dari kaum dhuafa. “Ada 70 persen anak-anak dhuafa yang sekolah disini yang jika tidak diantisipasi rawan menjadi anak jalanan,” ujar Rohim
Sekolah yang berdiri dengan bangunan semi permanen ini memiliki 14 lokal kelas dan mampu menampung dua ribu siswa dari TK hingga SMA dengan sistem shift. Diakui Rohim, dari dua ribu siswa tersebut, sekitar 600 orang merupakan anak jalanan, baik itu yang sudah tidak menjadi anak jalanan karena memiliki pekerjaan sampingan, maupun yang sekarang masih aktif mengamen dan berada di jalanan.
Uniknya lagi, selain akses pendidikan yang gratis, pakaian yang dikenakan untuk sekolah pun dibebaskan sehingga tidak memberatkan para siswa.