REPUBLIKA.CO.ID, SERANG - Panitia Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tingkat Provinsi Banten mulai Sabtu (16/4) besok, mendistribusikan soal-soal UN ke delapan kabupaten/kota. Proses distribusi soal mendapat pengawalan ketat petugas pengawas dan aparat kepolisian.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Ajak Moeslim, mengatakan titik pendistribusikan langsung soal UN ditujukan ke dinas pendidikan di tiap kabupaten/kota. "Nanti malam (Jumat, 15/4), soal UN kami terima dari percetakan. Selanjutnya, besok (Sabtu, 15/4 ) soal akan kami distribusikan ke Kabupaten/kota," kata Ajak, Jum’at (15/4).
Selanjutnya, kata Ajak, pada Minggu (17/4), soal-soal itu akan didistribusikan ke seluruh rayon UN se-Provinsi Banten. Pada Senin (18/4), barulah soal-soal itu dikirim ke sekolah tempat pelaksanaan UN.
Ajak menjamin kebocoran soal UN tidak akan terjadi. Karena proses pengamanan soal-soal itu sudah dilakukan sejak di percetakan hingga ke titik distribusi di sekolah-sekolah. "Di percetakan pun tidak mungkin ada kebocoran. Karena percetakan yang mengerjakan soal UN adalah percetakan yang memiliki sertifikat dari BIN (Badan Intelijen Negara). Untuk keluar masuk lokasi percetakan pun prosedurnya sangat ketat," kata Ajak.
Ketua Panitia Ketua Penyelenggaran UN Tahun Pelajaran 2010/2011, Ino S Rawita, meminta masyarakat dan para pelajar agar tidak percaya apabila ada bocoran soal atau kunci jawaban. Menurutnya, bocoran soal dan kunci jawaban tersebut hanya ulah orang iseng yang berspekulasi demi mengambil keuntungan pribadi.
Karena menurutnya, mustahil untuk membocorkan soal di tengah pengamanan dengan prosedur yang ketat. "Apalagi, soal yang akan dikerjakan dalam setiap ruangan juga terdiri dari lima soal yang berbeda. Hanya ada empat soal yang sama yang dikerjakan oleh siswa dalam satu ruangan," kata Ino.