REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Enam pelajar Indonesia berlaga dalam, International Science and Engineering Fair 2011 yang berlangsung di San Francisco Amerika Serikat.
Kompetisi ilmu pengetahuan terbesar di dunia untuk pelajar pra-kuliah ini, diikuti lebih dari 1500 siswa dari 65 negara. Intel menyediakan hadiah total 4 juta Dolar AS. Tiga pemenang utama akan diberikan beasiswa masing-masing sebesar 50.000 dolar AS dari Intel Foundation.
Enam pelajar wakil Indonesia merupakan finalis dari Lomba Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan di tahun 2010 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dengan melakukan proyek riset dalam kategori ilmu sosial, teknik dan alam.
Pebrian dan Alanikika Pratyaksa dari Banten, akan tampil dengan karya "30 Hari Menjadi Anak Nelayan: Studi Kehidupan Sosial Budaya Dan Ekonomi Dari Keluarga Nelayan di Muara-Binauangrun, Wanasalam, Lebak Banten". Yan Restu Freski dan Darmadi dari Yogyakarta tampil dengan karya Hilir Sungai Opak: Pembelokan Unik dan Andrey Irawan Halim dan Reyner Jong dari Tangerang tampil dengan karya Bambu Sebagai Bahan Bangunan Tahan Gempa).
Setiap peserta lomba bisa mengirim maksimal dua proyek individual dan satu proyek kelompok ke Intel ISEF. Di Indonesia, Intel bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, lewat Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) yang diadakan tiap tahun.