REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Berbagai cara dilakukan oleh Suhaedah, kepala SDN Mekarjaya 11 untuk membuat berbagai operorasional di sekolahnya tetap berjalan. Selain meminjam sana sini, wanita yang sudah 44 tahun menjadi guru ini juga rela menggadaikan emas miliknya untuk menutupi biaya operasional sekolah.
Salah satu hal yang membuat ia merelakan emasnya digadaikan adalah nasib guru honorer yang mengajar di sekolahnya. Di SDN Mekarjaya 11, setidaknya terdapat tujuh orang guru honorer. Meski ada petunjuk teknis (juknis) baru berupa 20 persen anggaran untuk biaya pegawai, ia tetap berusaha menggaji guru di sekolahnya dengan gaji layak.
Menurutnya, penetapan jumlah 20 persen tersebut hanya mampu membayar delapan bulan gaji guru honorer. Hingga saat ini, ia belum tahu bagaimana menutupi kekurangan gaji para tenaga honorer di sekolahnya untuk empat bulan berikutnya. Tidak hanya itu, pemberian gaji juga ia usahakan agar tepat waktu, meski dana BOS acapkali cair terlambat. "Saya gak biasa menunda-nunda gaji. Kalau guru tetap sudah gajian, ya guru honorer ikut gajian," ujar Suhaedah, Rabu (11/5).
Suhaedah juga mengatakan, tidak hanya dirinya yang mengeluhkan keterlambatan pencairan dana ini. Dari obrolan yang ia lakukan bersama kepala sekolah lain saat pengembalian Lembar Jawaban Kerja (LJK) hari Rabu (11/5), hampir semua sekolah merasa kesulitan mengatur pengeluaran biaya operasional sekolah mereka.
Menurutnya, meski juga mengalami defisit pada pengelolaan anggaran tahun lalu, hutangnya tidak sebanyak tahun ini. Hingga bulan Mei ini, hutangnya telah mencapat Rp 43 juta. "Tahun lalu tidak pernah sampai berpuluh juta begini," ujarnya. Ia juga menilai juknis mengenai pencairan dana yang baru berlaku tahun ini merepotkan.
Suhaedah juga tidak bisa mengandalkan biaya dari BOS APBD Kota untuk menutupi biaya tersebut. Hal itu karena, BOS APBD Kota Depok baru bisa dicairkan sekitar Juni. Meski begitu, gaji semua guru tetap dibayarkan tepat waktu olehnya, termasuk gaji guru honorer. "Ketimbang mereka gigit jari, jadi saya bayar dulu. Masalah pinjam sana sini, itu urusan lain," tegasnya.