REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Perwakilan 'Islamic Development Bank' atau IDB (Bank Pembangunan Islam) Dr Makhlani mendorong IAIN Sunan Ampel Surabaya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). "UIN tidak akan meminggirkan ilmu-ilmu ke-Islaman dari UIN, karena masuknya ilmu-ilmu umum, tapi justru menjadikan ilmu-ilmu ke-Islaman semakin 'up to date' (tidak ketinggalan zaman)," katanya di sela-sela kuliah umum di Auditorium IAIN Surabaya, Kamis (22/9).
Dalam kuliah umum yang dihadiri Dekan Fakultas Syariah IAIN Surabaya Prof Dr HA Faishal Haq MAg dan ratusan mahasiswa baru Fakultas Syariah, ia menjelaskan ahli agama di masa depan tidak hanya berbicara atau berpidato.
"Ke depan, ahli agama itu harus melakukan dakwah bil hal (amal, perbuatan, tindakan). Karena itu ahli agama tidak cukup hanya dibekali ilmu-ilmu agama, tapi bagaimana mendirikan BMT, mengembangkan ekonomi syariah, mewujudkan pesantren unggulan, dan sebagainya," katanya.
Oleh karena itu, katanya, IDB akan menyiapkan dana hibah untuk IAIN melakukan perombakan gedung IAIN Surabaya menjadi lebih representatif guna mencetak sumber daya manusia Islam yang berkualitas dalam dua tahun ke depan.
"Kalau gedung baru itu selesai dalam 2-3 tahun ke depan, maka IAIN Surabaya akan menjadi seperti UIN Maulana Malik Ibrahim di Malang yang kini mendidik mahasiswa dari 13 negara untuk mengkaji ilmu-ilmu ke-Islaman yang 'up to date'," katanya.
Menurut dia, sumber daya manusia Islam yang berkualitas itu penting untuk menangkap peluang dari krisis yang dialami sistem kapitalisme dan masyarakat dunia mulai melirik sistem ekonomi syariah sebagai alternatif.
"Migrasi 2,3 juta umat Islam ke berbagai negara maju pada setiap tahun dan bangkrutnya sistem kapitalisme merupakan peluang bagi IAIN untuk menyiapkan sumberdaya manusia dalam ekonomi syariah, sehingga IAIN benar-benar siap saat ekonomi syariah tampil menggeser sistem kapitalisme," katanya.
Selain itu, sumber daya manusia dari UIN Surabaya yang terampil dalam ilmu-ilmu agama dan umum akan menjadi tenaga alternatif yang akan mengisi sejumlah perusahaan asing yang kontraknya habis, seperti PT Freeport.
Sementara itu, Rektor IAIN Surabaya Prof H Nur Syam MA mengaku IDB siap mendukung rekonstruksi kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya dengan menjanjikan 'loan' sebesar 35 juta dolar AS.
"Tahun ini, IAIN Surabaya akan menerima 'loan' IDB bersama Universitas Padang, Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan UI, tapi nilai 'loan' terbanyak memang untuk IAIN Surabaya yakni 35 juta dolar AS," katanya.