REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI - Sedikitnya 1.000 ruang kelas tingkat sekolah dasar di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, rusak berat, hingga mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Untuk jumlah sekolah yang rusak tercatat 350 unit sampai saat ini dan ruang kelasnya ada lebih dari 1.000," kata Kepala Bidang TK SD Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Sunaryo, di Kediri, Selasa (28/2).
Ia mengatakan, kondisi ruang kelas di 350 sekolah itu sudah rusak berat. Rata-rata bangunan sekolah itu didirikan sekitar tahun 1980-an, hingga memang sudah waktunya diperbaiki.
Untuk saat ini, kata dia, pihaknya sudah mengagendakan untuk perbaikan, baik menggunakan dana dari pusat maupun dari Provinsi Jatim.
Ia menyebut, bantuan dari pusat menggunakan dana 'blockgrant'. Pada 2012 ini Kabupaten Kediri mendapatkan alokasi hingga Rp 17,5 miliar. Rencananya, alokasi dari pusat itu akan digunakan untuk 60 lembaga sekolah, baik negeri maupun swasta atau untuk sekitar 261 ruang kelas.
Selain itu, lanjut dia, masih ada dana dari provinsi untuk perbaikan sekolah rusak pada 2012 ini, mencapai Rp 56 miliar. Anggaran itu rencananya untuk 281 sekolah yang ada di seluruh kabupaten atau untuk sekitar 807 ruang kelas.
Untuk rencana penyaluran, Sunaryo mengatakan akan dikirimkan ke nomor rekening kepala sekolah bersangkutan.
Pengiriman ini adalah dana pembangunan yang menggunakan dana 'blockgrant'. Keputusan ini adalah kebijakan dari Menteri Pendidikan yang meminta untuk pembangunan sekolah menggunakan swakelola.
"Wali murid dilibatkan untuk pembangunan sekolah, jadi ada partisipasi," katanya.
Namun, untuk teknisnya, ia mengatakan hingga kini khusus dana dari pusat masih belum jelas. Saat ini, masih menunggu bimbingan teknis serta petunjuk teknis dari pusat.
Untuk masalah anggaran dari provinsi, kata Sunaryo sudah ada kejelasan. Dana itu masuk ke DAU, hingga nanti untuk penyaluran tetap lewat pemerintah daerah setempat.
"Setiap ruang kelas alokasinya sekitar Rp 60 juta. Ini lebih besar dua kali lipat daripada tahun sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, perhatian pemerintah untuk memperbaiki ruang kelas yang rusak saat ini lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan, pada 2012 ini seluruh ruang kelas yang rusak bisa diperbaiki semuanya, dan tinggal memperbaiki ruang kelas yang tingkat kerusakannya ringan.
"Kami harap, ruang kelas yang rusak berat bisa tuntas pada 2012 ini. Nantinya, tinggal memperbaiki kerusakan yang ringan-ringan, dan tentunya anggaran juga tidak terlalu besar," kata Sunaryo.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, Abdul Hasyim berharap pemerintah serius memperbaiki sekolah rusak di kabupaten. Sebab, jika tidak, tentunya bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar.
"Masih banyak sekolah yang belum diperbaiki. Padahal, setiap hari anak-anak itu harus belajar. Jika rusak dan tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan bisa melukai mereka saat kegiatan belajar sedang berlangsung," ujar politisi dari PKB ini.