REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ujian Nasional (UN) tingkat sekolah dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)/SD Luar Biasa (SDLB) di Bali, yang dimulai Senin (7/5), mendapat pengawasan ketat. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali, Anak Agung Ngurah Gede Sujaya mengatakan, sekitar 70 ribu lebih siswa SD mengikuti ujian nasional di Bali.
Para siswa itu, Sebut Sujaya, berasal dari SD/MI sebanyak 70.016 orang dan 48 orang siswa SDLB yang tersebar pada 359 sekolah pada delapan kabupaten dan satu kota.
"Kita mengawasi anak-anak dengan baik, ini untuk memberikan hasil ujian yang terbaik dan termurni. Kami yakin anak-anak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya," kata Sujaya.
Dalam laporannya, Sujaya mengemukakan, UN SD menjadi salah satu kriteria pelulusan anak-anak, selain juga mereka lulusan ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, sebutnya, para siswa harus memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran dan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, serta estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
Terkait dengan siswa yang berhalangan mengikuti UN, bisa mengikuti ujian susulan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan. Ahmad