REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) mengukuhkan tiga profesor dalam bidang ilmu pengajaran olahraga, ilmu manajemen pemasaran dan ilmu ekonomi mikro, Jumat (15/2). Ketiganya berturut-turut Prof Dr H Adang Suherman MA, Prof Dr H Agus Rahayu, MP dan Prof Dr H Eeng Ahman MS.
Ketiganya memaparkan orasi ilmiah di hadapan civitas akademika UPI. Pada kesempatan pertama, Adang Suherman memaparkan tema orasi ilmiah 'Membangun Kualitas Hidup Bangsa Melalui Pendidikan Jasmani.' Adang menampilkan topik tersebut berangkat dari rasa kegelisahan terhadap permasalahan pengembangan dan pembangunan kehidupan melalui pendidikan jasmani.
Adang menyampaikan tentang adanya isu global yang dihadapi pendidikan jasmani. Terutama semakin rendahnya aktifitas fisik, yang menyebabkan banyaknya anak di bawah usia sekolah mengalami kelebihan berat badan.
"Oleh karena itu perlu adanya desain implementasi kurikulum pendidikan jasmani yang relevan dan akuntabel," jelasnya.
Untuk itu, perlunya strategi untuk mengurangi kesenjangan tersebut. Pertama, dengan meningkatkan kemampuan mahasiswa calon guru pendidikan jasmani dengan menerapkan berbagai inovasi. Kedua, penguatan program pengalaman lapangan.
Ketiga penguatan program dengan pembimbingan melalui akuntabilitas proses belajar mengajar dalam meraih standar minimal kompetensi dasar pendidikan jasmani. "Melalui penguatan program mentoring juga dilakukan program pendidikan jasmani berbasis masyarakat," ujarnya.
Lanjut Adang, upaya penguatan kebijakan dan infrastruktur kelembagaan untuk meningkatkan sinkronisasi kurikulum sebagai ide, dokumen, dan proses dari mulai pemerintah, organisasi profesi, LPTK, dan sekolah merupakan tanggung jawab kita.
Adapun Agus Rahayu dalam orasi ilmiahnya memaparkan tema 'Nilai Pelanggan Unik: Basis dan Orientasi Strategi Pemasaran Untuk Kinerja Unggul Berkelanjutan.' Menurutnya, topik yang bersubstansi strategi berbasis dan berorientasi nilai pelanggan merupakan kesatuan rencana dan tindakan manajemen berbasis sumber daya unik.
"Ini merupakan kekuatan unik organisasi atau perusahaan, untuk menciptakan dan untuk menawarkan nilai pelanggan yang unik serta mencapai kinerja unggul yang tidak mudah ditiru atau digantikan, kemudian dapat diorganisasikan," katanya.
Lanjutnya, kinerja unggul dan/ atau keberlanjutan perusahaan pada akhirnya ditentukan kompetensi manajemen dalam menyikapi situasi selama proses penyusunan dan pelaksanaan strategi tersebut.
Manajemen perlu mempelajari situasi dengan strategi secara terus menerus yang diarahkan pada upaya mengidentifikasi atau menganalisis sumber daya unik, serta mengembangkannya untuk merespon daya tarik pasar atau mengefektifkan potensi profibilitas suatu pasar.
Sementara itu, Eeng Ahman memaparkan tema 'Strategi Pengembangan Daya Saing Ekonomi Masyarakat.' Adanya pilihan untuk mengandalkan usaha kecil dan menengah dalam upaya pemulihan ekonomi di Indonesia dengan sendirinya berimplikasi pada kebutuhan untuk membangun strategi dan penguatan usaha kecil yang tercantum dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Kecil Menengah (RIP IKM) yang diterbitkan Deperindag.
"Ada tiga aspek yang harus dilakukan dalam pengembangan usaha kecil. Pertama, mengembangkan perekonomian kompetitif melalui peningkatan modal insani untuk meningkatkan daya saing UMKM," ujarnya.
Kedua, memberdayakan usaha UMKM dengan cara penggunaan teknik produksi yang inovatif agar lebih efesien, produktif dan berdaya saing tinggi. Ketiga pengembangan UMKM dengan menggunakan pendekatan yang tepat yaitu dengan melalui sistem 'clustering', yaitu program peningkatan daya saing dengan cara mengembangkan klaster-klaster atau sentra-sentra.
"Dengan demikian maka diharapkan UMKM bisa bergerak lebih efesien dan efektif baik dalam pengadaan sumber daya dalam kegiatan produksi, pemasaran maupun dalam memanfaatkan peluang-peluang bisnis dengan pihak lain," ujar Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Sekolah Pascasarjana UPI ini.