Kamis 20 Jun 2024 11:25 WIB

Mahasiswa UPI Ciptakan Aplikasi Belajar Bahasa Isyarat Berbasis AR Penyandang Disabilitas

Keberhasilan dream team menunjukkan komitmen dalam menciptakan solusi pendidikan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Penyandang disabilitas berkomunikasi dengan bahasa isyarat
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Penyandang disabilitas berkomunikasi dengan bahasa isyarat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--- Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kampus Cibiru berhasil menciptakan aplikasi belajar bahasa isyarat menggunakan teknologi augmented reality (AR). Aplikasi tersebut meraih juara kedua lomba inovasi digital mahasiswa (LIDM) yang digelar Kemendikbudristekdikti.

Ketua tim LIDM UPI tahun 2024 Chandra Mukti mengatakan, tim mahasiswa yang terlibat lomba berasal dari prodi rekayasa perangkat lunak dan prodi pendidikan multimedia angkatan 2022. Ia menuturkan tim berjumlah empat orang didampingi dosen pembimbing.

Baca Juga

Menurut Chandra, kompetisi dimulai sejak 13 Maret diikuti oleh 1721 tim dari 302 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Sebanyak 100 tim dari 40 perguruan tinggi masuk ke babak final. "Kami mengusung inovasi aplikasi belajar bahasa isyarat, berbasis teknologi augmented reality yang berjudul Silar atau Sign Language Berbasis Augmented Reality Interaktif," ujar Chandra, Kamis (20/6/2024).

Ia mengatakan aplikasi tersebut dibuat bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran bahasa isyarat bagi anak berkebutuhan khusus tunarungu di sekolah dasar. Dengan harapan memberikan akses belajar yang lebih mudah dan menarik.