REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, pada semester genap tahun akademik 2012/2013 mulai mencetak para ahli kajian kemiskinan melalui program magister (S2).
Menurut Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Dr Yogi Sugito di Malang, Selasa, program magister kajian kemiskinan ini sudah diluncurkan dan juga telah digelar kuliah perdana dengan menghadirkan Gubernur Jatim Soekarwo.
"Program kajian kemiskinan ini kami buka semata-mata untuk bisa memperkecil angka kemiskinan melalui konsep ilmiah," kata Yogi.
Program magister kajian kemiskinan tersebut merupakan ide dari Pemprov Jatim. Pada tahap pertama pada semester awal, Pemprov Jatim mengirimkan pegawainya untuk studi melalui program beasiswa.
Kuota pada semester pertama hanya 20 mahasiswa dan seluruhnya berasal dari para pegawai (PNS) Pemprov Jatim dengan beasiswa penuh dari gubernur, sehingga lulusannya nanti akan diperbantukan di Pemprov Jatim dengan target pengentasan kemiskinan.
Meski program magister tersebut merupakan ide dari Pemprov Jatim, UB juga tidak menutup pintu bagi masyarakat umum yang ingin memperdalam ilmu terkait kemiskinan tersebut.
Program S2 Bidang Kajian Kemiskinan akan merumuskan secara ilmiah mengenai penyebab kemiskinan dan cara pengentasannya.
Lebih lanjut Yogi mengatakan, pertambahan penduduk merupakan salah satu akar dari permasalahan kemiskinan, apalagi jika tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai.