Selasa 18 Jun 2013 16:04 WIB

Diduga Banyak Peserta SBMPTN Tak Ikut Ujian Tulis

Rep: eko widiyatno/ Red: Taufik Rachman
 Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok,  Selasa (18/6).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok, Selasa (18/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Pelaksanaan SBMPTN di Panlok 41 Purwokerto, berlangsung lancar. Dengan jumlah peserta ujian yang tercatat sebanyak 10.654 orang tersebut, pihak panitia menyediakan 414 ruangan yang digunakan untuk ujian.

Namun diperkirakan, dari jumlah 10.654 peserta yang mendaftar SBMPTN di Panlok 41 ini, diperkirakan cukup banyak yang tidak mengikuti ujian.

''Kami belum bisa melakukan rekapitulasi berapa orang pendaftar yang tidak mengikuti ujian. Namun mungkin saja jumlahnya cukup besar,' kata Endang Istanti, Humas Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang juga bertindak sebagai Humas Panlok 41 Purwokerto, Selasa (18/6).

Salah satu indikasi besarnya jumlah peserta yang tidak mengikuti ujian, bisa dilihat pada pelaksanaan ujian di beberapa ruangan. Beberapa kursi yang sudah diberi nomor peserta, terlihat kosong.

Seperti di ruang ujian di komplek Gedung Sumardjito, dari 120 orang yang seharusnya mengikuti ujian di ruangan-ruangan tersebut, hanya sekitar 70 kursi yang terisi. Di ruangan-ruangan lain, juga ada kursi-kursi yang terlihat kosong tidak terdiri peserta ujian.

Endang menyebutkan, ada berapa faktor yang diperkirakan menjadi penyebab cukup banyaknya peserta yang tidak ujian. Salah satunya, para pendaftar kemungkinan banyak yang tidak mengerti mengenai prosedur pendaftaran melalui sistem online.

''Berdasarkan informasi yang kita peroleh, banyak peserta yang sudah membayar uang pendaftaran ke bank, namun tidak mengisi data pendaftaran di situs sbmptn.or.id. Bahkan ada yang sudah mengisi data, tapi lupa mengeprint kartu peserta ujian. Ketika akan mengeprint, mereka tidak bisa membukanya,'' jelas Endang.

Dalam kasus-kasus seperti ini, di setiap Panlok termasuk Panlok 41 Purwokerto, sebenarnya ada sekretariat yang akan membantu mengatasi kesulitan-kesulitan seperti itu. Namun mungkin karena data peserta tidak berasal dari sekitar Kota Purwokerto, sehingga mereka merasa terlalu jauh datang ke sekretariat panlok.

Endang juga menyebutkan, dalam pelaksanaan ujian hari pertama SBMPTN, ada 2 peserta asal Purbalingga yang tidak mengikuti pelaksanaan ujian karena mengalami kecelakaan sehari sebelumnya. Kedua peserta yang diketahui bernama Tulus dan M Ahlunnajah, asal Kabupaten Purbalingga. Keduanya dirawat di RSU Margono Sukarjo, Purwokerto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement