REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR--Saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis ke-50 IPB (20/12), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka rahasia saat berkuliah dalam program doktoral di kampus tersebut.
"Saya merasa rileks saja dalam menyampaikan orasi ilmiah ini karena saya tidak sedang disidang oleh para penguji," ujar Presiden yang sempat mengikuti sidang disertasi di kampus itu pada 2004.
Ada dua rahasia yang diungkapkan oleh Presiden saat dirinya berkuliah di IPB. Rahasia pertama saat dirinya akan menghadapi ujian disertasinya untuk meraih gelar doktor sebelum menjabat sebagai presiden.
Presiden menyampaikan sejumlah rekannya menakut-nakutinya bahwa jika mengikuti sidang disertasi di universitas lain mirip deklarasi menjadi doktor, tapi jika di IPB akan berbeda sekali.
"Sejumlah teman mengatakan, kalau di universitas lain itu, ujian disertasi sama seperti deklarasi. Tapi kalau di IPB namanya ujian ya ujian, bisa lulus dan tidak bisa lulus," ucapnya disambut tepuk tangan meriah sejumlah peserta sidang senat.
Rahasia lainnya, Presiden mengungkapkan rahasia saat dirinya diberondong banyak pertanyaan oleh penguji dalam sidang ujian disertasi itu.
Presiden mendapat informasi dari rekannya bahwa salah satu penguji yang berasal dari negara lain menanyakan apakah betul peserta ujian disertasi saat itu adalah orang yang akan menjadi presiden."Saat itu memang telah selesai pemilihan presiden putaran kedua.
Saya mendengar penguji menyampaikan, sayang sekali cuma menjadi presiden, harusnya dia menjadi profesor di IPB," tuturnya disambut tepuk tangan dan tawa dari civitas akademika IPB.
Presiden adalah alumni IPB dalam program doktor dengan disertasi berjudul "Pembangunan Pertanian dan Pedesaan sebagai Upaya Mengatasi Kemiskinan dan Penggaguran : Analisis Ekonomi, Politik, dan Kebijakan Fiskal" pada pertengahan September 2004 saat dirinya berstatus capres.
Saat itu, Presiden SBY diuji oleh enam orang penguji yang berasal dari Komisi Pembimbing dan lainnya Penguji Luar Komisi. mpat penguji Komisi Pembimbing Presiden SBY waktu itu diketuai Prof Dr Ir Bunasor Sanim MSc.
Penguji beranggotakan Dr Ir Haryanto MS, Dr Ir Hermanto Siregar, dan Dr Ir Bonar M Sinaga, sedangkan Penguji Luar Komisi terdiri atas Prof Anne Booth Phd dan Prof Dr Ir Mangara Rambunan MSc.