Senin 20 Jan 2014 16:36 WIB

PTAIN Indonesia Menuju Kampus Bertaraf Internasional

Gedung perpustakaan UIN Malang
Gedung perpustakaan UIN Malang

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

JAKARTA -- Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang ada di Indonesia perlu pengembangan agar bisa muncul di kancah internasional.

Selama ini, hanya beberapa perguruan tinggi Islam terkemuka di dunia yang mayoritas didominasi Universitas di wilayah Timur Tengah.

Inilah yang membuat Kementerian Agama dalam waktu dekat ini akan memproyeksikan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menuju world class university.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Mudjia Rahardjo ketika bertemu menteri Agama (menag), Kamis (9/1), menyampaikan kesiapan perguruan tingginya menjadi salah satu universitas Islam bertaraf Internasional.

"Ide menjadikan UIN Malang dan UIN Jakarta bertaraf internasional ini dilandasi keinginan untuk mengangkat citra perguruan tinggi Islam di tengah-tengah perguruan tinggi besar dunia," ujarnya.

Inisiatif ini, jelas dia, telah diambil Menag Suryadharma Ali dengan memilih dua universitas tersebut. Saat ini, kata dia, perguruan tinggi Islam yang sudah terkenal di kancah internasional, salah satunya Universitas Al-Azhar Kairo di Mesir.

Karenanya, Menag memiliki harapan agar perguruan tinggi Islam di Indonesia. Diawali dari UIN Malang dan UIN Jakarta bisa diproyeksikan menuju world class university.

Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru PTAIN 2014 ini menjelaskan, setidaknya ada lima komponen yang mungkin dilakukan agar kedua UIN ini segera menuju world class university. Yaitu, penelitian, inovasi pengajaran, kerja sama internasional, mahasiswa dan dosen internasional, serta income.

Program ini sebenarnya sudah dimulai pada 2013. "UIN Malang bahkan sudah mulai membuat program ini sejak tiga tahun lalu karena gagasan Pak Menteri untuk membuat world class university sudah sesuai dengan roadmap yang kita buat,'' tambahnya.

Lebih lanjut, dijelaskan, program ini didesain dengan konsep integral, bukan kelas khusus. Artinya, meskipun akan ada program studi yang menjadi leading sektornya, tapi semua fakultas dan semua jurusan akan dikembangkan menjadi world class university.

Mudji mencontohkan, dari lima komponen yang sekarang ini paling kuat adalah internasional output, yaitu citra internasional. Sekarang ini di sudah ada mahasiswa dari 29 negara yang kuliah di UIN Malang. Mereka menyebar di banyak jurusan.

Untuk mendukung percepatan gagasan ini, Mudji meminta agar Kementerian Agama  (Kemenag) membantu penganggarannya, terutama untuk pengembangan penelitian.

"Ada semangat besar dari seluruh SDM di UIN Malang untuk segera mewujudkan world class university ini," tambahnya.

Ditargetkan, pada 2019 perancangan UIN Malang bukan hanya menjadi universitas internasional. Tetapi, universitas tersebut juga masuk dalam 500 perguruan tinggi terbaik di dunia.

Menag Suryadharma Ali sebelumnya mengungkapkan perlunya UIN di lingkungan Kemenag meningkatkan kualitas ke tingkat internasional.

Menag menilai, UIN Jakarta dan UIN Malang telah memiliki syarat-syarat yang bisa terpenuhi sebagai kampus world class university.

Dari sarana dan prasarananya, kata dia, kedua UIN ini bisa dibilang cukup baik dan berstandar sangat baik bila dibandingkan kampus UIN lain di Indonesia.

Ia pun sudah membicarakan keinginan Kemenag terhadap dua kampus ini kepada Presiden. "Presiden menyambut baik dan dalam waktu dekat kita akan mempertemukan dua rektor universitas ini dengan Presiden," ujarnya.

Sejak 2013, lembaga pendidikan tinggi di bawah Kemenag terus menaikkan status beberapa perguruan tinggi Islamnya. Di antaranya, beberapa perguruan tinggi berstatus Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan dari IAIN menjadi UIN.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement