Rabu 05 Feb 2014 19:20 WIB

Ini Kerugian Jika Data Nomor Induk Dosen Salah

Rep: Dyah Ratna Meta/ Red: Joko Sadewo
Dosen/ilustrasi
Dosen/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PAN Nasrullah mengungkapkan kerugian yang dialami jika  data Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN). Kalau NIDN salah yang rugi dosen dan negara.

“Makanya data NIDN ini harus dievaluasi secara menyeluruh. Data-data yang salah harus segera diperbaiki dan diperbarui,” kata Nasrullah di Jakarta, Rabu, (5/2).

Misalnya saja, ujar Nasrullah, dosen statusnya masih master lulusan S2 tapi salah pencet masuk S3. Akhirnya di NIDN tercantum S3 dengan gelar doktor.

Kerugiannya, kata Nasrullah, saat dosen ingin mengajukan beasiswa S3 ke Dikti, lamaran mereka pasti ditolak. Sebab dalam NIDN sudah tercantum gelar doktor akhirnya upaya Kemdikbud untuk memperbaiki kualitas dosen jadi gagal hanya karena salah data di NIDN.

“Dosennya juga rugi, seharusnya dia bisa mendapat beasiswa S3, jadi tidak dapat. Ini masalah serius, bukan sepele,” ujar Nasrullah.

Selain itu, terang Nasrullah, kalau data NIDN salah negara juga akan mengalami kerugian. NIDN juga digunakan sebagai patokan untuk memberikan tunjangan kepada dosen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement