REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Untuk meningkatkan kemampuan, 20 staf Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) diberangkatkan ke Belanda untuk mengikuti pelatihan.
''Beasiswa tailor-made training StuNed memang dirancang khusus untuk kebutuhan PPATK. Keahlian MSM di bidang ekonomi, perbankan, serta sistem keuangan termasuk penggelapan, korupsi dan manajemen resikonya, tidak pelu diragukan,'' tutur Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker di Kantor PPATK, Kamis (30/10).
Mereka akan dilatih di Maastricht School of Management (MSM), Maastricht, Belanda. Pelatihan direncanakan berlangsung pada tanggal 10-21 November 2014.
Pelatihan ini terkait sistem manajemen risiko yang dirancang khusus untuk membantu pencegahan tindak pidana pencucian uang, termasuk dalam menyusun strategi dan prosedur operasional standarnya.
MSM menjadi salah satu sekolah manajemen ternama di Belanda yang berkembang pesat. Metode yang dikembangkan MSM lebih banyak praktik. MSM tidak sendiri memberi pelatihan.
Selama pelatihan dua pekan itu, para peserta juga akan mengunjungi lembaga terkait seperti European Court of Audit di Luksemburg, Financial Intellegence Unit di Zoetermeer, Bank Sentral Belanda di Amsterdam, serta Kementerian Keuangan dan Kehakiman Belanda di Den Haag untuk memberi pengalaman dalam penerapan manajemen risiko dalam pencegahan tindak pidana pencucian uang.
''Awal aplikasinya nanti, peserta masih akan dibimbing pelatih dari MSM,'' kata Kepala Biro SDM, Organisasi dan Tata Laksana PPATK, Akhyar Effendi.